Dukung Penuh Gus Yasin, 3 Ponpes Besar di Mranggen Demak Deklarasi Menangkan Lutfi - Yasin
GUS YASIN, didukung 3 Ponpes besar Mranggen Demak untuk menangkan Pilkada 2024-nungki disway-
DEMAK, diswayjateng.id - Dukungan kepada paslon Gubernur-Wakil Gubernur nomor 02 Luthfi-Yasin di pilgub Jateng 27 November 2024, terus mengalir. Kali ini dukungan datang dari tiga ponpes besar di Brumbung Mranggen Demak.
Pernyataan dukungan diberikan saat Cawagub Jateng Gus Yasin bersama isteri Nawal Yasin bersilaturahmi ke tiga Ponpes tersebut. Pertama dari Ponpes Asyarifah 2, Brumbung Mranggen Demak yang diasuh Ponpes KH Ahmad Lafif.
"Meniko Gus Yasin calon wakil gubernur Jawa Tengah. Insya Allah kita siap lanjutkan untuk periode kedua. Semua keluarga pondok dan alumni tidak akan diam, kami akan mengajak semua orang untuk memilih paslon Luthfi-Yasin," ucapnya.
Ia menyampaikan bahwa, usaha memenangkan Gus Yasin merupakan bentuk hormat santri kepada guru. Sekaligus nyadong (meminta) berkah dari kedatangan dan hajat Gus Yasin maju Gubernur.
BACA JUGA: Bagi-bagi Duit Rp68juta, Kuasa Hukum Lutfhi-Taj Yasin Laporkan Kades, Camat dan Cabup
Ini kabar menggembirakan bagi kami. Sebagai santri kita samikna wa'atokna (kami dengar kami taat). Insya Allah Mranggen Demak solid, insyaa Allah Gus Yasi 99 persen menang," tegas Kyai tersebut.
"Untuk memenangkan Gus Yasin, kami akan memulangkan para santri agar memilih. Sekaligus mengajak orang tua saudara dan tetangga untuk memilih palson 2 (Luthfi-Yasin)," lanjutnya.
Dukungan dari kalangan santri juga didapat di PP Tahfidz dan Kitab Ibrohimiyyah 1, Brumbung Mranggen Demak, dengan pengasuh ponpes KH Imam Suyuti.
"Kyai harus memperkuat ulama ada di pemerintahan, politik bisa untuk memperjuangkan agama Allah. Mugi-mugi Alloh ridho kagem Gus Yasin. Kyai-kyai meh arep menjadikan siapa kalau buka Gus Gus Yasin," ucapnya.
BACA JUGA: Komunitas Peci Ireng Ikrar Bersama Dukung Ahmad Lutfi dan Taj Yasin
Ia pun mencontohkan, bahwa bukti kerja 5 tahun Gus Yasin nyata yakni mampu memperjuangkan pondok pesantren dengan bantuan sarana prasarana, juga ada insentif guru madin.
"Program wis apik. Lha lek abangan arep ngerti pesantren opo yo bisa, wis ora mungkin. Makanya yang mengerti pesantren ya hanya Gus Yasin. Contohnya ketika ada kebijakan, full day school, kita menolak karena anak madin tidak bisa belajar sore, hanya Gus Yasin yang bisa," ucapnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: