Masuk Musim Durian, 25 Ibu PKK Ikuti Lomba Makan Durian Lokal di Grebek Durian

Masuk Musim Durian, 25 Ibu PKK Ikuti Lomba Makan Durian Lokal di Grebek Durian

Ibu PKK mengikuti lomba makan durian pada Grebek Durian di Pasar Modern, Bukit Semarang Baru (BSB) City, Kota Semarang, Jumat 8 November 2024.--Wahyu sulistiyawan

SEMARANG, jateng.disway.id - Sebanyak 25 ibu-ibu Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) dari 4 kelurahan di Kecamatan Mijen, mengikuti lomba makan durian lokal Kota SEMARANG pada Grebek durian di Pasar Modern (Pasmod) Bukit SEMARANG Baru (BSB) City. 

Kegiatan grebek durian yang diselenggarakan hingga Minggu 17 November 2024 ini juga dalam rangka menyambut musim durian, dimana panen raya durian Kota Semarang masuk pada bulan Desember hingga Februari. 

Zhaqraf Maulida menjadi salah satu peserta ketiga tercepat pada Lomba Makan Grebek Durian ini mengaku senang bisa merasakan durian dari petani lokal mijen sendiri.  

"Saya dan keluarga memang suka durian, rasanya enak dari panennya orang lokal, durian lokal itu luar biasa tidak kalah sama durian impor seperti musangking dan lainnya," katanya, Jumat 8 November 2024.

BACA JUGA: BRI Fokus Pemberdayaan UMKM, Klaster Durian di Pekalongan Makin Berkembang

BACA JUGA: Durian Malika Khas Semarang Berusia 200 Tahun, Terselamatkan Dari Petir dan Kekeringan

Zhaqraf salah satu peserta Lomba Makan Durian dari Keluarahan Cangkiran, Kecamatan Mijen, Kota Semarang ini mengaku durian lokal Mijen dan Gunungpati punya potensi yang sangat luat biasa. 

"Durian lokal seperti Mijen dan Gunungpati memang luar biasa, punya potensi bagus. Durian yang enak itu ada manis dan pahitnya, itu yang dicari dari durian lokal," tambahnya.

Lomba makan durian ini dibagi terdiri dari 7 orang dalam satu kelompok dalam satu kelurahan, peserta diberikan kesempatan menghabiskan satu buar durian dalam waktu 10 menit. Lima tercepat akan dipilih pemenang dari hasil makan yang paling bersih. 

Dalam kegiatan Grebek durian ini juga sekaligus untuk memperkenalkan durian lokal khas Mijen dan Gunungpati dengan harga mulai Rp50 ribu hingga Rp250 ribu per biji, sedangkan durian non lokal seperti Bawor dikisaran harga Rp150 per kilogram dan Montong Rp100 per kilogram. 

BACA JUGA: Bantuan Sumur Artetis, Mempermudah Petani Budidaya Durian Malika Khas Semarang

BACA JUGA: Hujan Lebat Disertai Angin, Pohon Durian Tumbang Timpa Rumah di Kecamatan Jambu

Anang Purnomo, Sekretaris dari Kotank Tani Nelayan Andalan (KTNA) Kota Semarang mengatakan, Grebek durian ini guna memanfaatkan momen musim durian yang panen raya jatuh pada Desember hingga Februari.

"Ini merupakan disela-sela musim, musim panen rayanya nanti pada Desember hingga Februari," jelasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: