Bantuan Sumur Artetis, Mempermudah Petani Budidaya Durian Malika Khas Semarang
Muh Ali petani pohon induk durian Malika yang berada di Rw1, Kelurahan Cempoko, Kecamatan Gunungpati, Kota Semarang. Pohon durian Malika, merupakan durian khas Semarang yang menjadi aset Kota Semarang dan sering di ekspor ke luar negeri. --Wahyu sulistiyawan
SEMARANG,diswayjateng.id-Dengan bantuan Corporate Social Responsibility (CSR) berupa sumur bor atau artetis dengan kedalaman mencapai 80 meter, mempermudah kelompok tani untuk mengairi durian Malika yang menjadi aset Kota Semarang. Dari sumur tersebut tersambungkan pipa langsung menuju ke puluhan pohon durian malika yang sudah tumbuh hingga empat meter.
Buah durian Malika asli Semarang ini menjadi salah satu komoditas yang langka. Malika adalah durian asli Gunungpati, Semarang, Jawa Tengah, pohon durian ini pun diklaim hanya ada satu di dunia. Pohon indukan durian Malika ini berlokasi di Rw1, Kelurahan Cempoko, Kecamatan Gunungpati, Kota Semarang.
Salah satu pemilik lahan durian Malika, Muh Ali mengatakan, dengan adanya sumur artetis ini sangat mempermudah dalam penyiraman pohon durian khas Semarang tersebut.
"Yang biasanya setiap hari harus tiga kali menyirami satu persatu durian ini denga membawa ember. Dengan adanya sumur artetis ini sangan efektif, tinggal dinyalakan saja semua pohon sudah tersiram semua". ujarnya. Senin 7 Oktober 2024.
BACA JUGA:Hujan Lebat Disertai Angin, Pohon Durian Tumbang Timpa Rumah di Kecamatan Jambu
BACA JUGA:1.000 Bibit Durian Dibagikan ke Warga Desa Cilongok Kabupaten Tegal
Muh Ali menyampaikan, pohon durian malika indukan yang memiliki tinggi hingga 20 meter dengan diameter batangnya mencapai 30 meter ini setiap tahunnya dapat berbuah hingga 200 durian.
"Kalau saya mending buahnya sedikit, kalau kebanyakan nanti batangnya kasihan. Pernah sekali satu batang berbuah sampai 25 biji, dan akhirnya mengering", pungkasnya.
Ari artetis dari CSR Bank Jateng yang berlokasi di kebun durian Malika milik Muh Ali ini rencana akan dikelola untuk kepentingan warga sekitar perkebunan.
"Tadi sudah saya sampaikan ke bu Wali, kalau misal ada tetangga yang minta air gimana, jawabnya silahkan nanti biayanya sukarela untuk perawatan saja", tambahnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: