19 Bangunan SD di Kudus Rusak, Aktifitas Belajar Mengajar Terganggu
Ambrolnya plafon sejumlah ruang kelas di SDN 1 Terban, Kabupaten Kudus membuat aktifitas belajar mengajar di sekolah setempat terganggu. -arief pramono/diswayjateng.id-
KUDUS, jateng.disway.id - Ambrolnya plafon sejumlah ruang kelas di SDN 1 Terban, Kabupaten Kudus membuat aktifitas belajar mengajar di sekolah setempat terganggu.
Karena kondisi itu, memaksa pihak guru memindahkan kegiatan mengajar di ruang musala sekolah setempat. Sebab jika tidak dipindah, dikhawatirkan plafon yang kondisiya sudah rapuh menimpa para siswa.
“Ambrol plafon ruang kelas di SD kami terjadi sejak seminggu lalu. Saat itu, kondisi sedang hujan lebat mengguyur Desa Terban,” ujar Imron Rosyad selaku Plt Kepala SDN 1 Terban Senin 4 November 2024.
Imron mengaku kaget, kejadian ambrolnya di SDN 1 Terban saat malam hari, untungnya tidak terjadi saat kegiatan belajar mengajar.
BACA JUGA:KPU Bersholawat Ajak Warga Kudus Geruduk TPS Ramai-ramai
BACA JUGA:Jurnalis Kudus Bersholawat Hadir Dinginkan Tensi Politik Jelang Pilkada 2024
“Plafon yang ambrol itu di satu kelas saja yakni di kelas IV, namun untuk ruang kelas disampingnya juga kita pindah sebagai antisipasi jika terjadi ambrol juga,” terang Imron.
Sejumlah siswa kelas V dan VI yang berada disamping ruang kelas yang ambrol, kata Imron, dipindahkan ke ruang perpustakaan. Selain itu, juga digabung dengan kelas lain dengan sekat pembatas.
“Tiga ruang kelas untuk sementara ini kami kosongkan untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diingingkan,” ucap Imron.
Sebelum ambrol, kata Imron, kondisi plafon memang sudah lama retak. Saat peristiwa ambrol terjadi, ternyata banyak kayu usuk dan reng yang keropos dimakan rayap.
BACA JUGA:1.160 Pengawas TPS di Kudus Siap Bergerak Pantau Kecurangan Pilkada
BACA JUGA: Ribuan Buruh Rokok Kudus Terima BLT Total Miliaran Rupiah
Selain atap ambrol, kondisi dinding di SDN 1 Terban juga memprihatinkan. Banyak dinding dalam kondisi retak dan beberapa di antaranya juga mengelupas. Imron menyebut kondisi tersebut muncul saat hujan deras awal Oktober 2024 lalu.
“Saya sudah laporan ke Korwil dan menyarankan mengirim data ke Sarpras (Dinas Pendidikan, Kepemudaan dan Olahraga Kudus). Harapannya ya bisa segera diperbaiki,” tukasnya.
Sedangkan jumlah siswa kelas IV yang melakukan kegiatan belajar mengajar di musala ada 19 siswa. Selanjutnya kelas V ada 20 siswa dan kelas VI ada 19 siswa.
Puluhan Bangunan SD Rusak
Dari data yang diperoleh dari Dinas Pendidikan Kepemudaan dan Olahraga (Disdikpora) Kudus, sebanyak 18 sekolah rusak di Kudus dilaporkan rusak.
BACA JUGA:Hama Serang Padi, Polres Kudus Inisiasi Gropyok Tikus
BACA JUGA:Polres Kudus dan Polres Jepara Donor Darah Serentak di HUT Humas Polri
Belasan sekolah rusak ini segera diperbaiki melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Perubahan Tahun 2024. Masing-masing sekolah mendapat kucuran dana perbaikan sekitar Rp 150 juta.
Sebanyak 18 sekolah rusak akan mendapatkan perbaikan. Yakni di SDN 2 dan 4 Kutuk, SDN Terangmas, SDN Berugenjang, SDN 3 Sadang, SDN 7 Bulungcangkring, hingga SMPN 2 Kaliwungu.
Kepala Bidang (Kabid) Pendidikan Dasar Disdikpora Kabupaten Kudus, Anggun Nugraha menyebut, perbaikan yang akan dilakukan meliputi rehab kelas hingga jamban.
“Progres untuk 18 sekolah yang akan direhab saat ini statusnya masih dispo, artinya produk perencanaan sudah dan sudah kita kirimkan di pejabat pengadaan,” terangnya.
Menurut Anggun, target kontrak pengerjaan rehab sekolah rusak dilakukan pekan depan. Sedangkan terkait pengerjaan fisik, bisa dilakukan selambatnya pertengahan November 2024.
BACA JUGA:Satu Data Indonesia Sajikan Data Pendidikan di Kudus Presisi dan Akurat
Anggun menambahkan, Disdikpora Kudus telah melakukan rehab terhadap 115 sekolah rusak melalui APBD Murni Tahun 2024. Total anggaran yang digelontorkan sekitar Rp 22,7 miliar.
Perbaikan lima sekolah rusak yang dibiayai dari APBD Murni Tahun 2024. Yakni di antaranya ada SMPN 1 Jekulo, SMPN 2 Mejobo, SMPN 3 Bae dan SMPN 1 Bae.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: