Sijakapati dan Berdenting Antarkan Pati Masuk Nominasi Innovative Government Award 2024
PJ Bupati Pati Sujarwanto bersama Kepala Bapperida Muchtar dan Kepala Dinkes Pati Aviani Tritanti Venusia saat pemaparan inovasi daerah dalam innovative government award 2024 -arief pramono/diswayjateng.id-
PATI, jateng.disway.id - Kabupaten Pati masuk sebagai salah satu nominator penerima penghargaan Innovative Government Award 2024 yang diselenggarakan oleh Kementerian Dalam Negeri.
Yang membanggakan, Pati bersama 22 kabupaten se Indonesia dalam nominasi Innovative Government Award 2024, kini masuk ke tahap presentasi.
Prestasi membanggakan bagi warga Bumi Mina Tani ini, diungkapkan Pj Bupati Pati, Sujarwanto Dwiatmoko saat dikonfirmasi melalui telepon usai presentasi di hadapan dewan juri Innovative Government Award 2024 di Ruang Sidang Utama Gedung Command Center BSKDN Kemendagri Jakarta, Rabu 30 Oktober 2024.
"Se-Indonesia hanya ada 22 kabupaten yang masuk nominasi, dan Kabupaten Pati hari ini masuk ke tahap presentasi", ujar Sujarwanto.
Selain paparan inovasi, kata Sujarwanto, pihaknya juga diminta menjawab sejumlah pertanyaan dari tim penilai saat sesi presentasi di Innovative Government Award 2024 .
BACA JUGA:PCNU Pati Bukan Sebatas Pangung Pengajian Saja, Siap Hadir saat Warga Sakit dan Kelaparan
BACA JUGA:PJ Bupati Ucapkan Pesan Sindiran saat Pelantikan Pimpinan DPRD Pati
Adapun tim penilainya melibatkan Prof. Warsito (Deputi V Kemenko PMK), Dr. Otok Kuswandaru (Deputi Bidang Pelayanan Publik KemenPANRB), Ahmad Gamal, S.Ars., M.Si (Direktur Inovasi dan Science Techno Park UI) dan Titin Rosmasari (Direktur Utama CNN Indonesia).
Dalam paparannya, Sujarwanto yang hadir bersama Kepala Bapperida Muchtar dan Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Pati Aviani Tritanti Venusia, menerangkan bahwa inovasi daerah ditetapkan setiap tahunnya oleh Bupati dengan Keputusan Bupati.
Inovasi yang telah dilakukan di Kabupaten Pati, yakni tentang adanya klinik inovasi serta desk dan pendampingan inovasi daerah. Institusi ini secara rutin melakukan pendanpingan ke perangkat daerah, UPTD dan masyarakat.
"Untuk menumbuhkembangkan inovasi daerah, maka setiap tahun dilaksanakan lomba inovasi daerah dan lomba Krenova (Kreativitas dan Inovasi) Pati Innovation Award", tuturnya.
Untuk melindungi inovasi daerah yang berasal dari masyarakat, Sujarwanto mengaku melakukan fasilitasi pengurusan Kekayaan Intelektual.
BACA JUGA:Keseruan Adu Talenta Seniman Cilik Pati di Pentas Gerakan Seniman Masuk Sekolah
BACA JUGA:Debat Bupati Digelar Siang Hari, Usung Tema Hukum, Pendidikan dan Pelayanan Publik
“Untuk menyebarluaskan inovasi daerah, maka dilakukan pula sosialisasi, bimbingan teknik dan penerbitan jurnal", tambahnya.
Bapperida Kabupaten Pati, imbuh Sujarwanto, memiliki Jurnal Litbang dengan akreditasi Sinta 3, dan terbit dua kali setiap tahunnya.
Pamerkan Dua Aplikasi Unggulan
Meskipun Kabupaten Pati memiliki ratusan inovasi, namun Sujarwanto memilih untuk memaparkan dua inovasi unggulan daerah yakni Berdenting dan Sijakapati.
"Inovasi Berdenting dilakukan dengan cara merujuk balita stunted untuk diperiksa oleh dokter spesialis anak, dokter spesialis gizi klinik dan psikolog", terang Sujarwanto.
Melalui Inovasi Berdenting, lanjut Sujarwanto, didapatkan data balita stunting yang sesuai dengan definisi operasionalnya.
BACA JUGA:Ruas Pantura Pati-Semarang Diwaspadai Jalur Gelap Peredaran Rokok Illegal
BACA JUGA: Gegara Dilarang Datang ke Pati, Suporter Persiku Lampiaskan Emosi Bikin Aksi Vandalisme
"Karena inovasi Berdenting merupakan inovasi baru yang belum pernah dilaksanakan di kota atau kabupaten lain", tegas Sujarwanto.
Menariknya, imbuh Sujarwanto, inovasi yang diluncurkan pada 14 Juni 2023 tersebut justru telah direplikasi oleh Kabupaten Boyolali pada 5 Desember 2023.
Demikian halnya dengan aplikasi Sijakapati. Aplikasi yang diluncurkan 12 Juli 2023 tersebut juga telah direplikasi oleh Kabupaten Blora pada 21 November 2023.
Berbeda dengan aplikasi Berdenting, aplikasi Sijakapati merupakan aplikasi yang menampilkan informasi tentang database jalan yang terintegrasi dengan database jembatan.
Melalui Sijakapati, imbuh Pj Bupati, masyarakat dapat memantau secara real time tentang kondisi jalan dan jembatan sekaligus dapat berinteraksi untuk memberikan laporan terkini maupun memberikan komplain.
BACA JUGA:11 Gengster Batang Bubarkan Diri Usai Upacara Sumpah Pemuda di Kantor Bupati
BACA JUGA:Mobil Dinas Usang, DPRD Ngode Bupati Sragen, Segini Anggaranya!
"Dan inilah yang kemudian dapat memudahkan pengambil kebijakan dalam menentukan skala prioritas penanganan jalan dan jembatan Kabupaten Pati", terang Sujarwanto.
Menanggapi paparan Sujarwanto, pihak Kemenko PMK yang di sesi tanya jawab diwakili oleh Maman Wijaya, menyampaikan apresiasinya pada paparan Pj Bupati Pati.
"Saya mewakili Prof Warsito dari Kemenko PMK menilai paparan dari Kabupaten Pati sangat bagus, runtut, sistematis," paparnya.
Maman kemudian menanyakan terkait peran pelaku bisnis dalam inovasi, yang kemudian dijawab secara lugas oleh Sujarwanto.
"Aplikasi Berdenting melibatkan pihak swasta. Sebagai bentuk CSR-nya sejumlah dokter spesialis swasta juga turut berkolaborasi tanpa dibayar. Kemudian terkait kudapan untuk menu makanan tambahan anak-anak, kami menggandeng perusahaan catering," paparnya.
Sujarwanto menambahkan, pihaknya mendorong perangkat daerah dan masyarakat diberikan ruang berinovasi. Diantaranya melalui lomba inovasi daerah dan lomba Krenova (Kreativitas dan Inovasi) Pati Innovation Award.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: