Harga Turun Drastis Petani Tanaman Tembakau Merugi

Harga Turun Drastis Petani Tanaman Tembakau Merugi

PETANI TEMBAKAU di Demak mengeluhkan harga tembakau yang turun drastis.-Nungki Disway-

DEMAK, diswayjateng.id - Setelah sempat mengalami kenaikan hingga Rp60 ribu per kilogram (kg) kini harga tembakau turun drastis sampai ke angka Rp25 ribu/kg. Petani pun mengeluh merugi.

Menurut petani tembakau di Desa Pundenarum, Kecamatan Karangawen, Suparno (59), penurunan tersebut lantara memasuki musim penghujan sehingga menyebabkan kualitas tembakau buruk.

"Harganya sudah menurun, ketika ada hujan itu kualitas tembakau juga berubah. Kalau nggak ada hujan itu kualitasnya bagus. Saat bulan Agustus harganya nyampai Rp 60 ribu per kg, ketika belum ada hujan,” ucapnya pada diswayjateng.id, Selasa 22 Oktober 2024.

Ia pun menceritakan bahwa proses pengeringan tembakau hanya sehari, setelahnya tembakau miliknya akan dijual ke tengkulak untuk diolah menjadi rokok, bahkan ada yang diekspor ke luar provinsi. 

BACA JUGA: Amankan Tembakau Gorila Sebanyak 1,64 Gram, Tiga Warga Salatiga Dibekuk di Belakang Kampus Ternama

“Ini (tembakau) di beli tengkulak, nanti tengkulak dibawa ke gudang. Ada yang ke jawa timur. Ada ke Weleri, ada yang ke Brambang (Gudang Djarum dan Daun Mas), gudang pembelian ada disana. Dari petani ke bakul, bakul ke gudang, dan ke peniam,” ucapnya.

Tembakau sendiri merupakan tanaman yang hanya bisa ditanam saat musim kemarau tiba, setelah panen padi, mulai Agustus sampai musim hujan. 

BACA JUGA: Tingkatkan Produksi Tembakau, Dinpertan Gelar FFD Demplot

"Batasanya gitu. Kalau musim hujannya mundur, tembakau sampai habis, tapi kalau musim hujannya lebih cepat itu nggak habis, tergenang air mati semua," terangnya.

Sementara itu, Teguh Rahayu (52) petani tembakau lain, juga mengeluhkan harga tembakau turun drastis dengan signifikan, di mana tanaman tembakau miliknya baru proses panen (petik) ke-lima.

“Ini baru 5 petikan. Biasanya bisa 6-7 petikan. Intervalnya (jarak petikan pertama dan selanjutnya) satu minggu, kalau hujan tinggi bahkan sampai 2 minggu, nunggu daun sampai kuning, kalau hijau ga bisa mateng,” ujarnya. 

Di Kabupaten Demak sendiri memiliki sektor pertanian tembakau di tiga kecamatan yakni Kecamatan Karangawen, Kecamatan Mranggen dan Kecamatan Guntur. 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: