Marak Kreak, Kapolres Salatiga Pastikan Tetap Tindak Tegas Pidana Dilakukan Anak

Marak Kreak, Kapolres Salatiga Pastikan Tetap Tindak Tegas Pidana Dilakukan Anak

BERDIALOG : Kapolres Salatiga, AKBP Aryuni Novitasari saat berdialog dengan siswa-siswi SMP Islam Al-Azhar 18 Salatiga, ditengah kegiatan Talk Show Inovatif, Selasa 8 Oktober 2024. Foto : Nena Rna Basri--

SALATIGA, jateng.disway.id - Menyusul maraknya Kreak, Kapolres Salatiga AKBP Aryuni Novitasari memastikan, Kepolisian tetap menindak dan menangani kejahatan atau tindak pidana dilakukan anak-anak.


"Jika anak-anak terlibat pidana tetap ada hukuman, kalau dibiarkan tidak kapok termasuk jika ada yang terlibat Kreak. Hukumannya sesuai usia yang telah diatur dalam Undang-undang atau bisa juga wajib lapor," kata Kapolres Salatiga AKBP Aryuni Novitasari kepada wartawan, Kamis 10 Oktober 2024.

Menyikapi maraknya Kreak atau kejadian kejahatan melibatkan kelompok remaja dan pelajar di beberapa wilayah di Jawa Tengah, Kapolres perempuan pertama di Salatiga memastikan wilayah hukum Polres Salatiga masih kondusif.

Bahkan, jajarannya belum perlu melakukan penyekatan wilayah perbatasan untuk mengantisipasi maraknya Kreak mengingat komunikasi terjalin baik dengan Polres tetangga.

BACA JUGA:Turun Tangan Sendiri, Kapolres Gagalkan Balap Liar di JB Salatiga

BACA JUGA:Redy Agian, Kepala Rutan Salatiga Ajak Pegawai 'Sinau Bareng'


Sebelumnya, Kapolres AKBP Aryuni Novitasari memiliki program menyambangi sejumlah sekolahan SMP dan SMA/SMK di Salatiga.

Langkah ini salah satu upaya mencegah Kreak, tawuran ataupun hal-hal menimbulkan gangguan ketenteraman dan ketertiban umum.  

Salah satu sekolah tujuan Kapolres pekan ini adalah SMP Islam Al-Azhar 18 Salatiga.


Tepat dalam agenda Talk Show Inovatif bertajuk "Kreatif Tanpa Kreak-Ekspresi Secara Positif" diinisiasi Jam'iyyah SMP Islam SMP Al-Azhar 18 Salatiga, Kapolres AKBP Aryuni Novitasari menjabarkan beberapa tips mengindari Kreak yang akhir-akhir ini marak di Jawa Tengah.

BACA JUGA:Pj Wali Kota Salatiga Bocorkan Proyek Gantangan Sebabkan Valentino Diperiksa Kejaksaan

BACA JUGA:Belanja Pegawai Jadi Pengeluaran Terbesar Pemkot Salatiga pada Belanja Operasi 2025


Sebelumnya, Kapolres menekan jika pelajar bisa membedakan antara Kreak dan bukan Kreak.
"Anak-anak ku sekalian, terlebih dahulu harus bisa membedakan mana Kreak dan bukan Kreak," ungkap AKBP Aryuni Novitasari.

Istilah kreak yang belakangan viral, memang sedang marak ditelinga para pelajar setelah insiden tawuran di Kota Semarang.

Kreak adalah sekumpulan remaja melengkapi diri dengan senjata tajam (tajam) hingga tega melukai dan merenggut nyawa pengendara motor yang tak bersalah. Sebagai informasi, Kreak adalah singkatan dari “kere” dan "mayak".

Seorang siswa SD Islam Al-Azhar 18 Salatiga secara tak terduga 'menodong' Kapolres AKBP Aryuni Novitasari bagaimana mencegah terjadinya Kreak.

Kapolres pun menyambut antusias untuk menjelaskannya. Melalui pendekatan seorang ibu, Kapolres berbagi tips.

BACA JUGA:Kedua Kalinya, Kota Salatiga Raih Penghargaan Wahana Tata Nugraha 2024

BACA JUGA:Pengunggah Kendaraan Plat Merah Dikendarai Pria Berkaos Cagub Dipanggil Bawaslu Salatiga

"Cara mengatasi Kreak ditegaskan Kapolres para pelajar khususnya siswa-siswi SMP Islam Al-Azhar 18 Salatiga tidak keluar rumah atau beraktivitas di atas pukul 21.00 WIB," tandasnya.

Dalam talk show ini, Kapolres juga menyelipkan pesan agar para pelajar SMP Islam Al-Azhar 18 Salatiga ikut tertib dalam berlalu lintas.

Bagaimana caranya, salah satunya Kapolres mengimbau, siswa-siswi SMP belum boleh mengendarai sepeda motor karena secara usia belum mencukupi.

Kapolres sempat terkejut saat ada seorang siswa bersama Zahra menyebutkan jika SIM dengan kepanjangan Surat Izin Menikah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: