Dinas Dikbud Kabupaten Tegal Akomodir 50,2 ,% Anak Putus Sekolah lewat Program YSM

Dinas Dikbud Kabupaten Tegal Akomodir 50,2 ,% Anak Putus Sekolah lewat Program YSM

JELASKAN - Kasi PAUD Dinas Dikbud Kabupaten Tegal memberikan penjelasan.Foto:Hermas Purwadi/diswayjateng.disway.id--

DISWAYJATENG.ID, SLAWI - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tegal melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud). Terus berupaya memastikan kebutuhan pendidikan para warganya. Melalui program Yuh Sekolah Maning (YSM), ribuan anak putus sekolah bisa disekolahkan kembali.

Sekretaris Dinas Dikbud Satiyo SPd melalui Kasi PAUD Ibnu Khakim  menyatakan, program Yuh Sekolah Maning merupakan salah satu strategi untuk mewujudkan Smart City. Juga menjadi upaya Pemkab Tegal dalam mengentaskan angka putus sekolah.  "Sejak digulirkan tahun 2019 hingga 2024. Dari target mengentaskan 3.000 anak-anak putus sekolah usia 7-15. ”Hingga saat ini sudah terakomodir sebesar  50, 2 %," ujarnya.

BACA JUGA:Terinspirasi Jejak Warisan Kartini, Jepara Dibidik Tuan Rumah PWF 2024

Di tahun 2024, dari target penjaringan 500 anak putus sekolah, berhasil terkaomodir 426 anak putus sekolah untuk kembali belajar di program kejar paket A dan B.   Yuh Sekolah Maning merupakan program kejar Paket A dan Paket B untuk anak putus sekolah usia 7-15 tahun. “Ini program untuk mengajak anak sekolah yang tidak mau sekolah," cetusnya. 

Lewat program ini, anak-anak yang putus sekolah dapat kembali mengenyam pendidikan sekaligus mendapat fasilitas. Berupa tas, seragam, alat tulis, sepatu hingga biaya transport sebesar Rp500 hingga Rp600 ribu per semester.

BACA JUGA:Kisah Letkol Untung Syamsuri, dari Pelarian hingga Penangkapan

Pada pelaksanaannya, tim pelaksana kegiatan penuntasan anak putus sekolah akan melakukan pendataan anak putus sekolah yang melibatkan banyak pihak. “Mulai dari Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM), camat, kepala desa hingga karang taruna," ungkapnya.

Tahun ini, melalui anggaran sebesar  Rp1.470.203.600  dialokasikan untuk pengadaan alat praktik sebanyak 46 paket dengan nilai Rp1.089.097.500 dan pengadaan laptop untuk dua lembaga dengan nilai Rp200 juta.

BACA JUGA:Warga Pesisir Jepara Resah Dampak Ekploitasi Pasir Laut

Pada tahun 2019 total peserta yang mengikuti pembelajaran di PKBM dan Sanggar Kegiatan Belajar (SKB) ada sebanyak 1.137 orang, pada 2020 ada 405 orang, 2021 ada 478 orang, 2022 ada 367 orang, 2023 ada 536 orang, hingga tahun 2024 ada 426 orang. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: