Desa Cepokokuning Siapkan Wisata Susur Sungai Lojahan, Hanya 15 Menit dari Alun-alun Batang

Desa Cepokokuning Siapkan Wisata Susur Sungai Lojahan, Hanya 15 Menit dari Alun-alun Batang

SUSUR SUNGAI: Pemerintah Desa Cepokokuning, Kecamatan/Kabupaten Batang mempersiapkan rute untuk wisata susur sungai Lojahan, Sabtu 28 September 2024.--Bakti Buwono/ jateng.disway.id

BATANG, disway.jateng.id - Sebuah potensi wisata susur sungai di Desa Cepokokuning, Kecamatan/Kabupaten Batang sedang dikembangkan Badan Usaha Milik Desa (Bumdes) Cempaka Mulia.

Nama lokasi wisata susur sungai adalah Sungai Lojahan yang lokasinya tidak jauh dari alun-alun Kabupaten Batang. 

Jaraknya sekitar Kilometer 5,5 Kilometer dari Alun-alun Kabupaten Batang arah Selatan atau 15 menit naik kendaraan bermotor.

“Hari ini kami sedang melakukan percobaan susur sungai Lojahan, termasuk menyiapkan titik-titik untuk manuver ban yang akan menjadi daya tarik utama,” kata Kepala Desa Cepokokuning, Maryadi, Sabtu 28 September 2024.

BACA JUGA:  Festival Muria Jazz Kudus Harmonikan Musik Wisata dan View Pegunungan

BACA JUGA:  Terungkap, Inilah Dua Kades yang Langgar Netralitas Pilbup Batang 2024

Ia menyebut pengembangan wisata susur sungai Lojahan menjadi prioritas Rencana Kerja Pemerintah Desa (RKPDes) tahun ini.

Pihaknya mengalokasikan 30 persen dana desa untuk Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) dan pengembangan wisata desa.


SUSUR SUNGAI: Pemerintah Desa Cepokokuning, Kecamatan/Kabupaten Batang mempersiapkan rute untuk wisata susur sungai Lojahan, Sabtu 28 September 2024.--Bakti Buwono/ jateng.disway.id

Targetnya wisata susur sungai Lojahan, Desa Cepokokuning bisa terealisasi pada tahun 2025.

"Promosi untuk warga sudah, dan banyak yang tertarik, karena untuk tubing di Kecamatan Batang belum ada, dan jika dilihat masyarakat banyak yang menyukai tantangan, dan tidak perlu jauh-jauh jika ingin tubing, bisa mencoba susur sungai lojahan di Desa Cepokokokuning," tuturnya .

Ia berharap wisata itu bisa menarik wisatawan dan membawa Multiplier Effect bagi perekonomian lokal.

Selama ini potensi desanya adalah ketela talas yang masih dijual mentah. Harapannya, ketela talas bisa menjadi produk makanan matang untuk wisatawan.

Pihaknya tidak hanya mengembangkan fasilitas jalan menuju lokasi. RKPDes menganggarkan sekitar Rp 200-Rp 300 juta untuk prasarana jalan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: