Rektor UPS Tegal Monitoring Mahasiswa KKN di Wonosobo

Rektor UPS Tegal Monitoring Mahasiswa KKN di Wonosobo

MONITORING - Rektor Universitas Pancasakti Tegal Dr Taufiqulloh MHum bersama tim melakukan monitoring mahasiswa KKN di Kabupaten Wonosobo.Foto: Istimewa --

DISWAYJATENG.ID, WONOSOBO - Rektor Universitas Pancasakti Tegal (UPS) Dr Taufiqulloh MHum bersama Kepala LPPM UPS Tofik Hidayat Meng, Kepala KUI Ihda Rosdiana MHum, serta Koordinator Wilayah Muhamad Cipto Sugiono ST MT melakukan monitoring mahasiswa yang tengah menjalani Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik Program Bina Sakti (BDS) di Kabupaten WONOSOBO.

Monitoring dilakukan untuk bersilaturahmmi, melihat progres, dan melakukan evaluasi program yang dikerjakan selama KKN. Ada sembilan desa di Kecamatan Wadaslintang, Kabupaten Wonosobo, yang dijadikan tempat KKN mahasiswa UPS. Yaitu, Plunjaran, Somogede, Gumelar, Kalidadap, Kumejing, Ngaliyan, Sumbersari, Tirip, dan Trimulyo.

BACA JUGA:Polres Tegal Intensifkan Pemberantasan Judi Sabung Ayam

Rektor UPS Dr Taufiqulloh MHum dalam monitoring tersebut menekankan kepada mahasiswanya yang sedang mengikuti KKN agar dapat mengimplementasikan digitalisasi di desa dalam bentuk soft skill dan hard skill. Yakni mulai dari pembuatan website, media sosial, serta digital marketing untuk usaha mikro kecil dan menengah yang ada di desa.

“Saya juga berpesan agar mahasiswa mempunyai terobosan dan program kerja unggulan yang inovatif dan kreatif. Sehingga, menjadi cerita menarik untuk warga,” ucap Taufiqulloh.

BACA JUGA:DPRD Kabupaten Pemalang Rapat Paripurna Penyampaian Raperda Perubahan APBD 2024

Sebagai informasi, di Desa Plunjaran program unggulannya membuat pembuatan kompos bahan baku utama dari dari kotoran kambing untuk membantu para petani. Desa Somagede program unggulannya yakni digital marketing terhadap tempat wisata dan produk usaha mikro kecil dan menengah warga. Desa Gumelar salah satu produk unggulannya yaitu pemanfaatan limbah plastik.

Desa Kalidadap program unggulannya memaksimalkan digital marketing terhadap produk usaha mikro kecil dan menengah warga yang sangat melimpah, namun tidak mempunyai akses branding dan pemasaran. Sedangkan Desa Kumejing membuat Nomor Izin Berusaha (NIB) dan daur ulang barang bekas bekas menjadi barang berharga.

BACA JUGA:Sengketa Pilkada 2024 Kabupaten Tegal, Bapaslon Perseorangan Hadirkan 4 Saks

Desa Ngaliyan program unggulan yang dikerjakan mahasiswa KKN adalah pembuatan paving block dengan pemanfaatatan limbah plastik yang merupakan problem serius di Kecamatan Wadaslintang. Berbeda dengan Desa Sumbersari meginovasi desa ramah lingkungan dengan Metode Ekobrick memanfaatkan limbah plastik warga. 

Desa Tirip program unggulannya bergerak di bidang kesehatan yaitu sosialisasi dan pengurangan stunting.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: