Pemkab Pemalang segera Bentuk Satgas Tawuran

Pemkab Pemalang segera Bentuk Satgas Tawuran

SEGERA DIBENTUK – Pemkab Pemalang segera membentuk Satgas Tawuran.Foto:M Ridwan/diswayjateng.disway.id--

DISWAYJATENG.ID, PEMALANG - Kasus tawuran yang menyebabkan korban meninggal dunia dalam dua pekan ini. Membuat Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pemalang gerak cepat membentuk satuan tugas (satgas) khusus untuk tangani hal tersebut. Pembentukan satgas ini dilaksanakan dari tingkat kabupaten, kecamatan, desa/kelurahan hingga satuan pendidikan yang dinaungi oleh Dinas Pendidikan setempat.

Bupati Pemalang Mansur Hidayat memaparkan, pemkab bekerjasama dengan TNI, Polri, Kejaksaan serta stakeholder lainnya akan membentuk satgas anti kekerasan remaja. Hal itu merupakan tindak lanjut atas terjadinya kasus tawuran yang menyebabkan satu remaja tewas. Kasus ini menjadi yang kedua kalinya setelah pada 2023 terjadi kasus yang sama dengan korban meninggal dunia akibat tawuran.

BACA JUGA:Bupati Pemalang Sampaikan Nota Keuangan Perubahan APBD 2024

“Kami akan bentuk satgas anti kekerasan remaja, karena sudah kedua kalinya terjadi kasus yang sama,” katanya.

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Pemalang Ismun Hadiyo menuturkan, pihaknya telah mengumpulkan sejumlah tenaga pendidikan, kepala sekolah, dan pengawas sekolah tingkat KWK di masing-masing kecamatan. 

"Ini dilakukan untuk diberikan sosialisasi, imbauan, dan pembinaan agar satuan pendidikan membentuk satgas yang melibatkan pelajar di sekolah untuk mencegah kekerasan pada remaja,” jelasnya.

BACA JUGA:MPLS SD Negeri Cabawan 2 Kota Tegal Ditutup

Keterlibatan pelajar pada Satgas ini, lanjutnya, dilakukan agar mereka dapat menjadi kader pencegahan kekerasan di sekolah.

"Harapannya kasus kekerasan remaja di Kabupaten Pemalang, terutama di SD dan SMP bisa dihindarkan, bahkan dihilangkan," terang Ismun.

Untuk acara ini, pihaknya mengundang kepala sekolah, BK, dan pengawas pendidikan.

"Kami ingin mereka nantinya membentuk satgas anti kekerasan di lingkungan sekolah dengan melibatkan pelajar. Sehingga para remaja bisa saling mengingatkan dan mengawasi agar kejadian serupa tidak berulang,” tutupnya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: