Dinas Perintransnaker Kabupaten Tegal Adakan Pelatihan PPIC
ANTUSIAS - Pelaku usaha IKM antusias mengikuti pelatihan PPIC dan kunjungan industri.Foto:Hermas Purwadi/jateng.disway.id--
DISWAYJATENG, SLAWI - Upaya memberikan kompetensi kepada Industri Kecil Menengah (IKM) di Kabupaten Tegal. Agar mampu memenuhi tuntutan dunia manufaktur di industri besar dilakukan Dinas Perintransnaker Kabupaten Tegal.
Kali ini, Dinas Perintransnaker mengulirkan kegiatan pelatihan Production, Planning and Inventory Control (PPIC). Dilanjut dengan kunjungan industri ke PT Kayaba Indonesia.
Kepala Dinas Perintransnaker Kabupaten Tegal Riesky Trisbiyantoro menyatakan bahwa industri manufaktur dituntut untuk melakukan perbaikan proses. Guna mencapai efisiensi, kualitas dan pengiriman tepat waktu.
BACA JUGA:Dinas Sosial Kabupaten Tegal Gelontorkan Bansos Atensi Yatim Piatu
"Sistem manajemen perencanaan (Production Planning & Inventory Control) yang baik merupakan kunci sukses industri manufaktur dalam bersaing," ujarnya, Selasa (14/5/2024).
Ditegaskan, sering terjadi master schedule yang dibuat PPIC tiba-tiba diubah oleh sales dengan alasan permintaan customer. Hal ini menyebabkan terjadinya kekacauan, muncul Work in Process (WP) di produksi.
Meningkatnya permintaan mendadak ke supplier, meningkatnya overtime, keterlambatan pengiriman ke customer. Yang pada akhirnya menurunkan kepercayaan customer.
BACA JUGA:Adakan Pelatihan Jaringan Kerja Sama Usaha Koperasi di Kabupaten Tegal
Hal ini dapat dicegah dengan melakukan proses sales dan operation plan sebagai dasar untuk menyeimbangkan demand dan kapasitas.
Program pelatihan ini memberikan konsep, prinsip dan praktik penerapan PPIC dengan contoh kasus menarik. Sehingga didapatkan jadwal produksi yang stabil dan tetap dapat memenuhi permintaan customer.
Berkembangnya cara pandang bahwa fungsi manufacturing merupakan bagian terpenting dari perusahaan dalam mencapai tujuannya. Atau dengan kata lain merupakan bagian dari competitive advantage. Menuntut fungsi manufacturing tidak hanya terfokus pada masalah kualitas, reliability, cost, late deliveries dan inventory saja.
BACA JUGA:Jelang Pilbup, Partai Golkar Kabupaten Tegal Berkoalisi dengan 4 Parpol
Fungsi manufacturing dituntut untuk dapat memahami proses bisnis secara kesuluruhan. Hal tersebut menjadikan production planning and inventory control menjadi sangat penting bagi perusahaan.
"Dalam pelatihan ini akan banyak dibahas bagaimana pendekatan terhadap bisnis dengan memberikan konsep dan teknik dengan disertai contoh-contoh kasus," tegasnya. (adv)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: