3 Komoditas Menjadi Penyumbang Inflasi Terbesar

3 Komoditas Menjadi Penyumbang Inflasi Terbesar

RAKOR - Pj Wali Kota Tegal Dadang Somantri bersama Sekretaris Daerah, Agus Dwi Sulistyantono dan instansi terkait hadir dalam Rakor.Foto:Meiwan Dani R/jateng.disway.id--

DISWAYJATENG, TEGAL - Tingkat inflasi usai Ramadan dan Idul Fitri menjadi perhatian Pemerintah. Hal itu menjadi penekanan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Tito Karnavian. Pada rapat koordinasi (rakor) pengendalian inflasi daerah yang diselenggarakan secara daring melalui Zoom. 

Rakor tersebut dihadiri kepala faerah se-Indonesia dan lembaga terkait. Ternasuk Pj Wali Kota Tegal Dadang Somantri. Bersama Sekretaris Daerah Agus Dwi Sulistyantono dan instansi terkait. 

BACA JUGA:Konser Mukadimah Cinta Dewa 19 Hipnotis Belasan Ribu Penonton Tegal dan Sekitarnya

Dari Rakor tersebut, ada 3 komoditas yang paling besar dalam menyumbang inflasi. Yakni bawang merah, daging ayam ras dan daging sapi.

Hal tersebut disampaikan oleh Plt Kepala Badan pusat Statistik Amalia Andininggar Widyasanti. Menurutnya, saat ini ada beberapa komoditas pangan yang paling banyak menyumbang inflasi di banyak daerah. Adalah, bawang merah, daging ayam ras dan daging sapi. Selain tiga komoditas tersebut.

BACA JUGA:Ditabrak Tronton, Tiang Lampu PJU di Kabupaten Tegal Ambruk

Ada beberapa komoditas yang harganya mulai turun seperti beras dan minyak. Di sisi lain, ada beberapa komoditas yang mulai naik. Tetapi belum signifikan seperti harga bawang putih, gula pasir, minyak goreng dan selebihnya komoditas yang harganya cenderung stabil.

"Komoditas penyumbang andil terbesar kenaikan IPH untuk sebagian besar wilayah Jawa. Didominasi oleh daging ayam ras, bawang merah dan daging sapi," jelas Plt Kepala Badan Statistik Nasional.

Kenaikan harga bawang merah pada bulan April terhadap bulan Maret sebesar 16,48 %, kenaikan harga daging ayam ras, April naik 0,59 ,%, terhadap Maret.

BACA JUGA:MTs NU Wahid Hasyim Talang Kabupaten Tegal Sarat akan Prestasi

Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Tito Karnavian dalam arahannya menyampaikan bahwa semangat untuk menjaga inflasi jangan sampai kendor. 

"Jika inflasi sudah tidak terkendali akan sulit dipulihkan. Meskipun tingkat inflasi tahun ke tahun 3,05 %, tapi kenaikan setiap bulan cukup tinggi," ujar Tito.

Kondisi saat ini, dimana krisis Timur Tengah yang merupakan pusat energi  Akan berpotensi terhadap kenaikan inflasi dan gangguan ekonomi.

BACA JUGA:87 Siswa MAN Kota Tegal Ikuti Ujian Tahfidzul Quran

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: