BPBD Kabupaten Tegal Siapkan Pelatihan Pemulihan Ekonomi Produktif

BPBD  Kabupaten Tegal Siapkan  Pelatihan Pemulihan Ekonomi Produktif

KONSEP - Kabid Rehabilitasi dan Rekontruksi BPBD Kabupaten Tegal matangkan konsep pelatihan pemulihan ekonomi produktif.Foto:Hermas Purwadi/jateng.disway.id--

DISWAYJATENG, SLAWI - Terobosan terus dilakukan BPBD Kabupaten Tegal dalam melakukan upaya rehabilitasi dan rekontruksi  paska terjadinya bencana. Kali ini Bidang III Rehabilitasi dan Rekonstruksi berencana menggelar pelatihan pemulihan ekonomi produktif di wilayah rawan bencana. 

Kalak BPBD Kabupaten Tegal Elliya Hidayah SIP MM melalui Kabid Rehabilitasi dan Rekontruksi M Afifudin menyatakan, diharapkan melalui kegiatan ini masyarakat yang  selama ini tinggal di wilayah rawan bencana dapat segera bangkit dengan bekal pelatihan pemulihan ekonomi. 

BACA JUGA:400 Guru dan ASN Korwil Margadana Kota Tegal Ikuti Halal bi Halal

"Sesuai rencana pelatihan akan membidik budidaya pengelolaan tanaman kopi di wilayah Bumijawa," ujarnya, Senin (22/42024).

Dalam pelatihan ini nantinya akan berkolaborasi dengan Perhutani KPH Pekalongan Barat sebagai narasumber. Sekaligus mendatangkan praktisi yang berkecimpung di bidang kopi. Pihaknya akan membidik 30 peserta. Nantinya akan menggunakan lahan Perhutani atau  lahan bawah tegalan yang rawan longsor.

"Untuk dijadikan lahan budidaya kopi dengan pola kerjasama masyarakat sekitar dengan Perhutani," cetusnya.

BACA JUGA:Pokdarwis Muarareja Indah Kota Tegal Beri Bantuan Sosial kepada Masyarakat

Bidang Rehabilitasi dan Rekonstruksi  juga akan digembleng dalam pelatihan jitupasna (pengkajian kebutuhan paska bencana) . Menurutnya, kualitas  sumber daya manusia dibutuhkan pada setiap fase penanggulangan bencana. Salah satunya di periode pascabencana atau rehabilitasi dan rekonstruksi. 

"Pelatihan kali ini berfokus pada proses dan mekanisme Pengkajian Kebutuhan Pascabencana (jJitupasna). Serta penyusunan Rencana Rehabilitasi dan Rekonstruksi Pascabencana (R3P)," ungkapnya.

BACA JUGA:Genjot Sport Tourism di Jateng, Pj Gubernur Jateng Luncurkan Specta 2024

Pengkajian kebutuhan pascabencana yang disusun harus menerapkan prinsip berbasis pemenuhan kebutuhan dasar. Partisipatif, pendekatan pengurangan risiko bencana serta, akuntabel dan transparan.  Selain itu, dalam melakukan proses penilaian akibat, analisis dampak dan perkiraan kebutuhan pascabencana harus tetap mengedepankan konsep build back better, safer and sustainable yang berbasis pengurangan risiko bencana. Tanpa mengesampingkan kearifan lokal.

"Melalui perencanaan yang baik dan komprehensif, diharapkan pemulihan dampak pascabencana dapat berjalan dengan efektif dan efisien," tegasnya. (adv)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: