SMP Muhammadiyah 1 Kota Tegal Adakan Edutrip ke Semarang

SMP Muhammadiyah 1 Kota Tegal Adakan Edutrip ke Semarang

EDUTRIP - SMP Muhammadiyah 1 Kota Tegal mengadakan kegiatan Edutrip Goes to Semarang.Foto: Istimewa --

DISWAYJATENG, TEGAL - SMP Muhammadiyah 1 Kota Tegal mengadakan kegiatan Edutrip Goes to Semarang awal Maret lalu. Edutrip merupakan kegiatan keluar dari lingkungan sekolah selama satu hari. Tujuannya untuk menghindarkan siswa dari rasa bosan belajar di kelas dan membangkitkan kembali minat belajar siswa dengan kegiatan nyata.

Di antaranya mengajak siswa untuk mempelajari sejarah Jawa Tengah dengan mengunjungi Museum Ronggowarsito dan Lawang Sewu Semarang. Dalam kegiatan tersebut, sesuai Kurikulum Merdeka siswa kelas tujuh dapat mengembangkan pengetahuannya dengan eksplorasi benda, serta hal-hal yang mereka lihat secara langsung.

BACA JUGA:54 Warga Desa Tundagan Kabupaten Pemalang Berbuka dan Sahur di Pengungsian

Mereka juga dapat meningkatkan literasi dan numerasi serta menentukan hal apa yang ingin dipelajari lebih jauh sesuai  minat dan rasa ketertarikan dengan hal baru. Seperti sepenggal cerita menarik yang terjadi di Lawang Sewu, siswa menghitung apakah benar gedung tersebut terdiri dari seribu pintu seperti namanya. 

Sementara itu, guru pendamping serta pemandu edukasi dari Pemprov Jateng menjelaskan banyak hal tentang benda-benda peninggalan sejarah di Museum Ronggo Warsito. Mulai dari emas murni yang beratnya hingga 10 kilogram, alat perang peninggalan para pejuang, dan masih banyak lagi.

BACA JUGA:Dinas Pertanian Kabupaten Pemalang segera Lakukan Demplot Pupuk

Setelah kegiatan selesai siswa pulang di bekali oleh-oleh berupa buku sejarah dan pembelajaran tentang asal usul Kota Semarang oleh Pemprov Jateng yang diserahkan melalui perwakilan dari Museum Ronggowarsito

"Alhamdulillah, wali murid menanggapi kegiatan ini dengan positif, bahkan sangat mendukung supaya kedepan kami dapat kembali meningkatkan mutu dan pelayanan kepada peserta didik," kata Kepala SMP Mutu Solikhin SPd MSi.

BACA JUGA:Latih Kewirausahaan Pondok Pesantren di Kabupaten Pemalang dengan Bazar Makanan

Solikhin mengatakan, pelayanan yang maksimal adalah sebuah kewajiban yang tidak ada batasnya. "Ilmu dan pengetahuan yang ditransfer kepada anak didik akan dibawa sebagai bekal hidupnya. Maka berikan pengalaman belajar yang baik, tanamkan akhlak dan moral yang baik, berikan contoh dan aksi nyata," ucap Solikhin. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: