Apa Sebab Harga Beras di Kota Tegal Masih Tinggi

Apa Sebab Harga Beras di Kota Tegal Masih Tinggi

BERJUALAN - Pedagang di Pasar Randugunting Kota Tegal, Ning, menaruh beras ke dalam plastik untuk dijual kepada pembeli.Foto:K Anam S/jateng.disway.id--

DISWAYJATENG, TEGAL - Harga beras di sejumlah pasar rakyat Kota Tegal terpantau masih cukup tinggi. Berdasarkan pemantauan terakhir yang dilakukan Dinas Koperasi Usaha Kecil Menengah dan Perdagangan (Dinkop UKM Perdagangan) Kota Tegal, Harga beras jenis KW Premium Rp17.000 per kilogram dan KW Medium Rp14.000 per kilogram.

Data 11 Januari lalu, harga beras jenis KW Premium masih Rp14.000 per kilogram dan KW Medium Rp11.000 per kilogram. Artinya, ada kenaikan harga sebesar Rp3.000 per kilogram untuk beras jenis KW Premium dan Rp3.000 per kilogram untuk beras jenis KW Medium. Tingginya harga beras cukup membuat pusing pedagang maupun pembeli.

BACA JUGA:SMP Negeri 1 Balapulang Kabupaten Tegal Meriahkan HUT ke-55

Sebab untuk persediaan, pedagang harus mengeluarkan modal yang besar. “Untuk menyetok tidak ada modalnya,” kata pedagang sembako di Pasar Randugunting Amalia saat ditemui di kiosnya.

Menurut Amalia, para pembeli yang datang ke kiosnya mengeluhkan tingginya harga beras karena membuat uang yang dibutuhkan untuk belanja kebutuhan pokok membengkak, tidak cukup seratus ribu rupiah. “Banyak yang mengeluh. Uang seratus ribu yang dikasih suami tidak cukup,” ujar Amalia menirukan keluhan pembelinya.

BACA JUGA:Kepala DP3AP2KB Kabupaten Tegal Datangi 2 Puskesmas dan RS DKT

Kenaikan harga beras, ungkap Amalia, terjadi sejak sebelum Pemilu. Amalia tidak tahu pasti penyebab harga beras tinggi belakangan ini, apakah karena musim penghujan menyebabkan banyak sawah kebanjiran, sehingga mengurangi produksi beras atau karena banyak bantuan sosial yang digelonorkan Pemerintah dalam bentuk beras yang mengakibatkan berkurangnya ketersediaan.

Pedagang di Pasar Langon, Siska, juga tidak tahu persis penyebab harga beras tinggi. Namun, dia ingat harga beras sudah mengalami kenaikan sejak akhir 2023 dan mendengar akan turun sekitar Maret 2024. “Katanya harga beras akan turun Maret,” ujar Siska yang berjualan berbagai macam sembako di salah satu kios Pasar Langon. 

BACA JUGA:Lakukan Filter Pelaku UMKM di Kabupaten Tegal

Terpisah, Kepala Bidang Perdagangan Dinkop UKM Perdagangan Yudi Arianto menyampaikan, harga beras tinggi karena ketersediaannya terbatas. Terbatasnya stok beras dikarenakan terlambat panen atau belum memasuki masa panen. Untuk menstabilkan harga, operasi pasar dilakukan Bulog. “Bulog biasanya operasi pasar. Namun, mungkin karena Pemilu jadi belum dilaksanakan,” ujar Yudi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: