Benarkah Perut Buncit Disebabkan Karena Gen? Cek Fakta dan 5 Cara Pencegahannya

Benarkah Perut Buncit Disebabkan Karena Gen? Cek Fakta dan 5 Cara Pencegahannya

Apakah benar perut buncit adalah keturunan?-Grid.id-

DISWAYJATENG - "Perut buncit" bukan sekadar masalah penampilan, tapi juga dapat menjadi pertanda risiko kesehatan serius.

Lemak yang menumpuk di area perut dapat meningkatkan tingkat kolesterol LDL (kolesterol "jahat"), resistensi insulin, dan lonjakan kadar gula darah.

Dampak-dampak tersebut dapat berisiko pada penyakit lain seperti diabetes tipe 2, risiko serangan jantung, kanker tertentu, dan stroke.

Menurut World Health Organization (WHO), ada dua cara umum untuk menentukan apakah seseorang memiliki perut buncit, yaitu melalui perbandingan pinggang dan pinggul (waist-to-hip ratio) atau dengan mengukur lingkar pinggang (waist circumference).

BACA JUGA:7 Minuman Ampuh Mengatasi Perut Buncit, Enak dan Gampang Bikinnya

Meskipun faktor gaya hidup menjadi faktor utama perut buncit, namun beberapa penelitian menunjukkan adanya keterkaitan antara perut buncit dan faktor keturunan.

Jika kamu memiliki gen atau keturunan dengan kondisi perut yang terlihat buncit, nah pengaruh ini juga bisa terjadi ke dalam dirimu. Tapi jangan khawatir, kamu bisa mencegah dan mengatasi perut buncit ini dengan berbagai cara.

Gen dan Perut Buncit: Apakah Ada Hubungannya?

Beberapa peneliti telah menemukan bahwa ada beberapa gen yang dapat memengaruhi kecenderungan seseorang untuk menyimpan lemak di bagian perut.

Gen-gen tersebut juga berdampak pada regulasi hormon kortisol dan leptin, yang memiliki peran dalam mengatur asupan makanan dan berat badan.

Meskipun kondisi genetik menjadi faktor utama dalam penyebab perut buncit, namun kondisi ini juga bisa disebabkan karena banyak hal lainnya.

Faktor-faktor lain seperti kebiasaan diet, tingkat aktivitas fisik, tingkat stres, dan pola hidup turut serta memengaruhi kondisi perut buncit seseorang.

Peran Keturunan dalam Perut Buncit: Apakah Terdapat Keterkaitan?

Penelitian yang melibatkan faktor keturunan dalam perut buncit menunjukkan bahwa memang ada korelasi antara genetika dan perkembangan lemak di area perut.

Namun, penting untuk diingat bahwa kondisi ini juga dipengaruhi oleh berbagai faktor lainnya.

Jadi, meskipun seseorang mungkin memiliki kecenderungan genetik untuk perut buncit, gaya hidup dan faktor-faktor lain juga dapat menyebabkan kondisi perut membuncit.

Dengan begitu, tidak semua orang yang memiliki perut buncit berasal dari genetika yang sama. Banyak juga orang dengan kondisi perut buncit yang terlepas dari gen.

BACA JUGA:Kenali Penyebab Perut Buncit Sejak Dini, Ini 5 Bahaya yang Berpotensi Dialami karena Penumpukkan Lemak

Misalnya tidak ada anggota keluarga yang memiliki perut buncit, namun orang tersebut memiliki perut yang buncit.

Cara Mengurangi Risiko Perut Buncit karena Keturunan

Meskipun faktor genetik dapat mempengaruhi kecenderungan perut buncit, masih ada langkah-langkah yang dapat diambil untuk mengurangi risiko dan mengelola kondisi ini:

1. Makan Banyak Serat:

Serat larut air, ditemukan dalam buah-buahan, sayuran, dan biji-bijian, dapat membantu mengurangi penyerapan kalori dan melawan lemak di perut.

2. Hindari Lemak Trans:

Menghindari makanan yang mengandung lemak trans, seperti margarin dan makanan olahan, dapat membantu mengurangi risiko perut buncit dan penyakit terkait.

3. Kurangi Karbohidrat Olahan:

Mengurangi asupan karbohidrat olahan dapat membantu dalam pengurangan lemak, termasuk lemak di perut.

BACA JUGA:5 Cara Ampuh Mengatasi Lemak di Perut. Jika Tidak Segera Diatasi Bisa Bikin Perut Buncit

4. Lakukan Olahraga Kardiovaskular:

Latihan aerobik, seperti berjalan, jogging, atau bersepeda, dapat membantu membakar kalori dan mengurangi lemak perut.

5. Jaga Pola Hidup Sehat:

Memelihara pola hidup sehat dengan mengatur pola makan, berolahraga secara teratur, dan mengelola stres dapat membantu mengurangi risiko perut buncit.

Kesimpulan: Gen atau Gaya Hidup?

Perut buncit dapat dipengaruhi oleh faktor keturunan, namun tidak bisa diabaikan bahwa gaya hidup juga memiliki dampak signifikan.

Meskipun seseorang memiliki predisposisi genetik, keputusan untuk menjalani pola hidup sehat dapat memberikan dampak positif dalam mengurangi risiko perut buncit.

Penurunan berat badan dan menjaga pola tubuh yang sehat tentu butuh ketekunan dan optimis yang tinggi.

Oleh karena itu, mulailah dengan langkah-langkah sederhana, seperti menjaga pola makan seimbang dan rutin berolahraga, untuk menciptakan perubahan positif dalam kesehatan dan penampilan.

Ingatlah selalu untuk berkonsultasi dengan profesional kesehatan sebelum membuat perubahan signifikan dalam gaya hidup. Semoga hidup sehat selalu!(*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: