Perusahaan Tanpa Andalalin di Kabupaten Tegal Harus Ditertibkan

Perusahaan Tanpa Andalalin di Kabupaten Tegal Harus Ditertibkan

KETERANGAN - M Khuzaeni memberikan keterangan.Foto:Yeri Noveli/jateng.disway.id--

DISWAYJATENG, SLAWI – Sejumlah perusahaan di Kabupaten Tegal diduga belum melakukan Analisis Dampak Lalu Lintas (Andalalin). perusahaan itu harus segera ditertibkan. Karena Andalalin wajib dimiliki bagi pembangunan pusat kegiatan, permukiman, dan infrastruktur.

Hal itu diungkapkan Wakil Ketua Komisi 1 DPRD Kabupaten Tegal M Khuzaeni. 

Dia menegaskan, dokumen Andalalin wajib ada, karena salah satu syarat untuk pengajuan izin Persetujuan Bangunan Gedung (PBG). 

BACA JUGA:SMK Harapan Bersama Kota Tegal Buka Wisata Edukasi untuk Umum dan Pelajar

Kendati izin yang mengeluarkan Kementerian Perhubungan, namun hal itu wajib dimiliki oleh semua perusahaan. 

“Salah satunya adalah pabrik baru di Lebaksiu. Banyak masyarakat yang mengeluh dengan pembangunan pabrik itu yang diduga tanpa Andalalin,” ujar Ketua Fraksi Golkar DPRD Kabupaten Tegal yang akrab disapa Jeni ini.

Menurut Jeni, pabrik yang berada di jalur utama Slawi-Purwoketo sepertinya belum memperhatikan Andalalin. Sebab, pintu masuk pabrik, hanya berjarak sekitar 15 meter.

BACA JUGA:Disdikbud Kota Tegal Ikrar Netralitas ASN Jelang Pemilu

Saat kondisi karyawan berangkat dan pulang, jalan tersebut mengalami kemacetan. Padahal, saat ini baru tahap perekrutan karyawan. 

“Jika sudah beroperasi penuh, maka jalan akan semakin macet. Apalagi, jika kendaraan besar akan masuk atau keluar pabrik. Pasti, jalan akan macet total,” ungkapnya.

Jeni yang juga warga Lebaksiu itu menilai harusnya pintu masuk memiliki jarak sekitar 100 meter dari jalan raya. Atau, bisa juga dibuat dua pintu, yakni di sebelah utara dan selatan. Hal itu sesuai dengan sosialisasi kepada masyarakat saat akan mendirikan pabrik. 

BACA JUGA:Bulan Dana PMI Kabupaten Tegal 2023 Tembus Rp2,2 Miliar

“Sebelumnya pintu masuk berada di sebelah utara dan selatan, tapi saat ini yang dibuka hanya sebelah utara,” ujarnya. 

Menurutnya, jika jalan ke pabrik dibuat di sebelah selatan, maka akan memajukan perekonomian warga sekitar. Warga bisa membuka warung makan, kos-kosan atau usaha lainnya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: