Akses Layanan Pelaku IKM di Kabupaten Tegal Dipermudah

Akses Layanan Pelaku IKM di Kabupaten Tegal Dipermudah

KOORDINASI – Kepala Dinas Perintransnaker bersama Sekretaris berkoordinasi permudah akses layanan pelaku IKM.Foto:Hermas Purwadi/jateng.disway.id--

DISWAYJATENG, SLAWI - Terhitung  sejak tahun 2017, kontribusi sektor industri pengolahan terhadap PDRB Kabupaten Tegal mengalami peningkatan. Merupakan penyumbang PDRB tertinggi, yaitu 35,7 persen pada tahun 2022 (BPS Kabupaten Tegal, 2022).

Oleh karena itu, perlu adanya pembinaan yang merata dan berkelanjutan bagi pelaku industri kecil menengah (IKM), untuk mendorong pertumbuhan sektor industri pengolahan.

BACA JUGA:Longsor, Jenazah di TPU di Desa Kertayasa Kabupaten Tegal Rawan Hanyut ke Sungai

Kepala Dinas Perintransnaker Kabupaten Tegal Riesky Trisbiyantoro didampingi Sekretaris Dinas Sutoyo menyatakan, terdapat tantangan dalam pelaksanaannya. Seperti jumlah pelaku IKM yang banyak dan tersebar di 18 kecamatan, jenis komoditas beragam, serta kompleksnya permasalahan dunia usaha. Sehingga dibentuklah layanan terpadu Klinik Industri sejak Januari 2022.

"Adapun layanan yang tersedia meliputi pembuatan perizinan berusaha, sertifikasi dan standarisasi produk, serta pengembangan usaha dan kompetensi SDM industri. Guna mendukung pelaksanaan Klinik Industri dan memudahkan akses layanan bagi pelaku IKM, dibuatlah media sosial berupa Hotline Whatsapp, Instagram dan website," ujarnya, belum lama ini.

BACA JUGA:Polres Tegal Gencarkan Sosialisasi Penindakan Zero Knalpot Brong

Upaya jemput bola dan mendekatkan layanan kepada pelaku IKM dilaksanakan melalui Klinik Industri on the Spot (KIOS). Adanya ini dapat meningkatkan jumlah IKM yang mendapatkan layanan dan memperluas jangkauan daerah layanan sejak tahun 2022. 

Melalui layanan ini, pelaku IKM dapat meningkatkan daya saing produknya, karena produk tersebut telah memiliki legalitas dan sertifikat yang menjamin mutu produk. Sehingga dapat menembus pasar yang lebih luas.

BACA JUGA:Komisi II DPRD Kota Tegal Dorong Alaya Sewagati Jadi MPP Terbaik

Implementasi dari inovasi Klinik Industri dilaksanakan melalui pemanfaatan aplikasi WhatsApp untuk media komunikasi dengan pelaku UKM. Pemanfaatan media sosial Instagram untuk penyebarluasan informasi dan pelaksanaan kegiatan klinik industri on the spot di berbagai tempat. Selebihnya, pihaknya mengadakan fasilitasi untuk sertifikasi dan standarisasi produk IKM  yang di dalamnya sertifikat P-IRT.  

“Kami juga melaksanakan pelatihan bagi pengembangan skill pelaku IKM, menjadi pembicara/narasumber mengenai pengembangan usaha industri di berbagai kesempatan. Memanfaatkan aplikasi e-ticketing Klinik Industri dalam recording data pelaku IKM yang mendapatkan layanan," ungkapnya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: