Kampung Sayidan: Jejak Arab, Musik Shaggydog, dan Pesona Tersembunyi di Yogyakarta
![Kampung Sayidan: Jejak Arab, Musik Shaggydog, dan Pesona Tersembunyi di Yogyakarta](https://jateng.disway.id/upload/e9a4be5de6e99d7199582ab256a76784.jpg)
--
BACA JUGA:Siap-Siap Liburan di Yogyakarta Yuk, Simak Inilah Keindahan, Fasilitas dan Mitos Pantai Indrayanti!
Lagu "Di Sayidan" dari band Shaggydog memberikan pengakuan kepada kampung ini.
Band ini, yang lahir di Yogyakarta pada tahun 1997, mengangkat kisah kehidupan di kampung lewat lagu yang menjadi hits.
Sayidan juga sering menggelar festival, seperti pasar tiban, festival air di Sungai Code, dan perayaan kemerdekaan pada tanggal 17 Agustus.
Tempat Bermukim Etnis Arab di Jogja
Kampung Sayidan bukan hanya destinasi wisata, tetapi juga mewakili sejarah komunitas orang Arab di Yogyakarta.
Pada era penjajahan Belanda, kampung ini dihuni oleh komunitas pedagang Arab.
Lokasinya yang strategis menjadikannya pusat aktivitas ekonomi.
Arti Nama dan Perubahan Kampung
Nama Sayidan diyakini berasal dari "Sayyidina," artinya tuan-tuan Arab.
Seiring waktu, kampung ini mengalami perubahan. Warga menciptakan motif menarik pada rumah mereka, menjadikan Sayidan sebagai kampung wisata.
Selain itu, kampung ini selalu meriah saat Ramadan dan menjadi destinasi populer di bulan suci tersebut.
Dari Kawasan Kumuh ke Primadona Kota Yogyakarta
Sayidan bukanlah hanya kampung biasa. Dulunya, kawasan ini termasuk dalam kawasan kumuh, tetapi berkat upaya pemerintah sejak tahun 2020, kampung ini bertransformasi menjadi salah satu primadona di Yogyakarta.
Jembatan Sayidan, Gereja Sayidan, dan Klenteng Gondomanan menambah pesona di kampung yang dulunya dianggap kurang teratur ini.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: