Menjelajahi Keunikan Solo Safari, Ternyata Dibangun Sejak Tahun 1972: Berikut Harga Tiket dan Keunikannya!

Menjelajahi Keunikan Solo Safari, Ternyata Dibangun Sejak Tahun 1972: Berikut Harga Tiket dan Keunikannya!

Taman Safari Solo-jalan seru.com-

DISWAYJATENG - Solo Safari telah resmi dibuka untuk umum sejak Jumat, 27 Januari 2023. Sebelumnya dikenal sebagai Taman Satwa Taru Jurug, kini tempat wisata ini telah mengalami revitalisasi dan rebranding menjadi Solo Safari.

Kehadiran Solo Safari menambah daya tarik bagi wisatawan yang berkunjung ke Kota Solo dan sekitarnya. Tempat ini menawarkan pengalaman berbeda dengan konsep yang lebih segar.

Di Solo Safari, pengunjung dapat menikmati keberagaman satwa yang ditempatkan dalam area terbukanya. Uniknya, satwa-satwa tersebut tidak dikurung dalam kendang. Mereka ditempatkan dalam kandang terbuka dengan pemisah berupa pagar atau kaca untuk hewan-hewan buas.

BACA JUGA:Kampung Warna Bobotsari: Keajaiban Warna di Purbalingga yang Wajib Dikunjungi

Salah satu daya tarik utama Solo Safari adalah kehadiran komodo, hewan buas yang dapat diamati oleh pengunjung dari balik kaca atau pagar yang dipisahkan oleh parit. Selain komodo, beragam satwa lainnya juga dapat dinikmati, seperti zebra, banteng Jawa, rusa, tapir, dan berang-berang.

Namun, perlu diingat bahwa saat Kompas.com mengunjungi Solo Safari pada Jumat, beberapa satwa seperti harimau, singa, dan owa belum ditampilkan. Rencananya, ke depannya, jumlah satwa di Solo Safari akan terus ditambah untuk memberikan pengalaman yang lebih lengkap.

Mengulik Sejarah dan Keunikan Solo Safari: Berdiri Sejak 1972

Taman Satwa Jurug, atau yang kini dikenal sebagai Solo Safari, memiliki sejarah panjang yang dimulai pada tahun 1972 oleh PT. Bengawan Permain. Awalnya, Taman Jurug hanya dikenal sebagai tempat berbagai macam permainan.

BACA JUGA:Jarang Yang Tahu, Inilah Sejarah, Kuliner dan Jajanan di Pasar Gede Solo, Apa Saja? Yuk Simak

Seiring berjalannya waktu, di kawasan Taman Sriwedari yang awalnya dibangun oleh Pakubuwono X pada sekitar tahun 1870-an, terdapat koleksi satwa yang menjadi kebanggaan raja. Minat masyarakat terhadap keindahan satwa tersebut semakin besar, sehingga berbagai fauna dari Taman Sriwedari dipindahkan ke Taman Jurug.

Pada tahun 1986, Pemerintah Kota Surakarta mengambil alih kebun binatang di kawasan Taman Sriwedari dan membentuk Yayasan Bina Satwa Taruna. Nama Taman Jurug kemudian diubah menjadi Taman Satwa Taru Jurug (TSTJ). Namun, tak lama setelah itu, kebun binatang ini ditutup untuk direvitalisasi.

Setelah menjalani proses revitalisasi yang cukup lama, Taman Satwa Taru Jurug akhirnya dibuka kembali pada Senin, 23 Januari 2023. Jurug Solo Zoo, demikian kini disebut, terletak di sebelah timur kota Solo, berbatasan dengan wilayah Kabupaten Karanganyar. Alamat pastinya dapat ditemukan di Jl. Ir. Sutami No. 40, Kentingan, Jebres, Kota Surakarta, atau bersebelahan dengan kampus Universitas Sebelas Maret (UNS).

Untuk dapat menikmati keindahan dan keunikan Solo Safari, pengunjung cukup merogoh kocek sebesar Rp25.000 per orang sebagai harga tiket masuk. Tempat wisata ini melayani pengunjung mulai pukul 08.00 WIB hingga 16.00 WIB.

Solo Jurug Zoo menawarkan berbagai wahana satwa yang dapat dinikmati, seperti menunggangi kuda, unta, atau gajah dengan biaya tambahan sebesar Rp10.000. Selain itu, setiap hari, pertunjukan dancing fountain juga digelar pada pukul 19.00, 20.00, dan 21.00 WIB. Setiap sesi pertunjukan air mancur menari memiliki durasi sekitar 10 menit.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: