Kemarau, Harga Labu Siam di Kecamatan Pulosari Kabupaten Pemalang Naik
AMBIL LABU- Petani sedang mengambil labu siam di lahan Siti Maftukhah/jateng.disway.id--
DISWAYJATENG, PEMALANG - Harga labu siam di lereng Gunung Slamet sedang mahal di tingkat petani. Mahalnya harga labu diperkirakan karena musim kemarau berkepanjangan. Sehingga labu siyam tidak dapat tumbuh maksimal dan stok sangat sedikit.
BACA JUGA:Kader Tribina Kecamatan Bantarbolang Kabupaten Pemalang Dilatih Membuat Buket
Petani labu siam di Desa Pagenteran, Kecamatan Pulosari Sumarmo mengungkapkan, kondisi lahan yang ditanami labu siam sangat kering akibat kurang air. Biasanya, saat hujan lahan lumayan basah. Sehingga membantu pertumbuhan tanaman, semakin subur dan melimpah. Stok sedikit di lahan dan mahalnya harga sekarang ini diperkirakan labu siam sedikit di petani.
"Harga saat ini mencapai Rp5.000 per kilogram. Biasanya antara Rp1.500 hingga Rp2.000 per kilogram," katanya.
BACA JUGA:Pameran Otomotif Dinilai Mampu Ungkit Pertumbuhan Ekonomi di Jawa Tengah
Musim kemarau terjadi cukup lama, padahal petani mengandalkan air hujan untuk menyiram tanaman. Mayoritas warga di lereng gunung slamet, merupakan petani sayur sehingga air sangat dibutuhkan demi kesuburan tanaman.
BACA JUGA:Bupati Pemalang Mansur Hidayat akan Berikan Sanksi kepada Pejabatnya, Kenapa?
"Lahan benar - benar telah kering, dan air sulit didapat jadi berdampak pada hasil pertanian," imbuhnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: