Potensi Kebakaran di Kota Santri Kian Tinggi, Karhutla Mendominasi
Potensi kejadian kebakaran di Kabupaten Pekalongan akhir-akhir ini kian tinggi.-dok-
KEDUNGWUNI-JATENGDISWAY- Potensi kejadian kebakaran di Kabupaten Pekalongan akhir-akhir ini kian tinggi. Kebakaran hutan dan lahan (karhutla) masih mendominasi. Bahkan, kemarin, dalam sehari sedikitnya empat kasus kebakaran terjadi di Kota Santri.
Kebakaran diantaranya melanda warung nasi goreng yang kosong di Jalan Raya Kedungwuni - Karangdadap di Dukuh Prawasan Timur RT 001 RW 008, Kelurahan Kedungwuni Timur, Kecamatan Kedungwuni, sekitar pukul 11.50 WIB. Kebakaran bangunan warung di sekitar pasar darurat ini diduga akibat konsleting listrik.
BACA JUGA:Kebakaran TPA Putri Cempo, Pj Gubernur Jateng: Hari ini atau Besok Water Bombing Sudah Datang
Kapolsek Kedungwuni AKP Giyarto menerangkan, warung tersebut saat ini sudah kosong karena ditinggalkan oleh pengontrak bangunan kurang lebih delapan bulan. Namun di dalam warung masih terdapat barang-barang berupa gerobak untuk jualan nasi goreng.
”Sebelum terjadi kebakaran di lingkungan sekitar sempat mengalami listrik padam dan setelah menyala kembali diketahui bangunan warung tersebut telah terbakar,” terang dia.
Diduga penyebab kebakaran berdasarkan dari penyampaian keterangan saksi dan warga sekitar adalah karena konsleting listrik. Korban pemilik warung bernama Dzikrois, warga Capgawen Selatan. Kerugian akibat kebakaran tersebut sekitar Rp30 juta.
Kebakaran hutan dan lahan terjadi di beberapa lokasi berbeda. Diantaranya di daerah Empon-empon di Desa Kalijoyo, Kecamatan Kajen, kebakaran lahan di Desa Watupayung, Kecamatan Kesesi, dan kebakaran hutan di Desa Bukur, Kecamatan Bojong.
Kebakaran lahan di Desa Watupayung terjadi sekitar pukul 13.00 WIB. Kebakaran lahan di desa ini bisa dipadamkan sekitar pukul 15.00 WIB oleh petugas Damkar, TNI, Polri dan warga sekitar. (had/fat)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: