Dibalik Kelezatannya, Inilah 5 Bahaya Sering Makan Seblak Bagi Kesehatan
Ilustrasi Bahaya Sering Makan Seblak Bagi Kesehatan--pinterest
DISWAYJATENG.ID - Di kalangan anak muda saat ini pasti banyak mengenal seblak. Seblak merupakan makanan yang berasal dari Bandung.
Makanan ini berbahan dasar dari kerupuk mentah yang direbus dengan air panas sampai tekstur kerupuk menjadi lebih lembek dan basah.
Kerupuk yang sudah lembek selanjutnya dibumbui dengan bumbu dapur dan yang paling khas yaitu aroma khas kencur. Kemudian biasanya para penjual menambahkan topping telur, sayuran, pentol, ceker ayam, mie, dan sosis.
Meski begitu ada bahaya yang mengancam jika sering mengonsumsi makanan satu ini.
Dilansir dari beberapa sumber, berikut 5 bahaya makan seblak bagi kesehatan:
1. Kandungan Garam Tinggi
Bahaya pertama yaitu kandungan garam yang tinggi dalam makanan seperti seblak.
Makanan yang memiliki kandungan garam yang tinggi dapat menyebabkan masalah tekanan darah tinggi atau hipertensi.
Garam, atau natrium, adalah mineral yang penting bagi tubuh, tetapi konsumsi berlebihan dapat menyebabkan tubuh menahan air lebih banyak, yang pada gilirannya dapat meningkatkan tekanan darah.
Tekanan darah tinggi dapat merusak pembuluh darah dan memicu masalah kesehatan yang lebih serius, termasuk penyakit jantung, stroke, dan kerusakan ginjal.
Makanan seperti seblak yang tinggi garam dapat dengan cepat menyumbang pada asupan natrium harian yang direkomendasikan.
Terutama jika dikonsumsi secara teratur dalam jumlah besar, hal ini dapat menyebabkan peningkatan risiko masalah kesehatan jangka panjang.
Oleh karena itu, penting untuk mengonsumsi makanan dengan kandungan garam yang seimbang, menghindari konsumsi berlebihan garam, dan memperhatikan label gizi pada makanan.
2. Kalori Tinggi
Bahaya selanjutnya yaitu kalori tinggi dalam makanan seperti seblak.
Kalori adalah unit yang digunakan untuk mengukur energi yang diberikan oleh makanan kepada tubuh. Makanan dengan kalori tinggi berarti mengandung banyak energi.
Jika seseorang mengonsumsi kalori lebih dari yang dibutuhkan oleh tubuhnya, kelebihan energi ini dapat disimpan dalam bentuk lemak, yang akhirnya dapat menyebabkan kenaikan berat badan.
Makanan seperti seblak, terutama jika disiapkan dengan tambahan minyak dan bahan berlemak lainnya, dapat mengandung banyak kalori.
Konsumsi kalori berlebih secara teratur tanpa aktivitas fisik yang memadai dapat menyebabkan peningkatan berat badan dan potensi masalah kesehatan terkait, seperti obesitas.
Obesitas berkaitan dengan risiko lebih tinggi terhadap berbagai kondisi kesehatan serius, termasuk penyakit jantung, diabetes tipe 2, dan tekanan darah tinggi.
BACA JUGA:Inilah Deretan Manfaat Salad Buah Bagi Kesehatan, Selain Lezat juga Kaya Manfaat!
3. Rendah Nutrisi
Bahaya ketiga yaitu rendahnya kandungan nutrisi dalam makanan seperti seblak.
Seblak dan makanan serupa biasanya dianggap makanan yang tinggi dalam kalori kosong, yang berarti mereka memberikan banyak kalori tetapi sedikit atau bahkan tidak memiliki nilai nutrisi yang penting.
Makanan seperti ini cenderung rendah dalam vitamin, mineral, serat, dan protein, yang semuanya penting untuk menjaga kesehatan tubuh secara keseluruhan.
Ketika makanan yang rendah nutrisi sering dikonsumsi, tubuh mungkin tidak mendapatkan nutrisi yang dibutuhkan untuk menjalankan fungsi-fungsi vitalnya.
Akibatnya, seseorang mungkin merasa lapar lagi dalam waktu singkat setelah makan, karena tubuh mencari nutrisi yang masih kurang. Ini bisa mengarah pada pola makan yang tidak sehat dan peningkatan konsumsi kalori berlebih.
4. Rasa Pedas Berlebihan
Makanan pedas, seperti seblak, mengandung senyawa kimia yang disebut kapsaisin, yang memberikan sensasi rasa pedas.
Sementara beberapa orang menikmati sensasi pedas ini, mengonsumsi makanan pedas dalam jumlah berlebihan bisa memiliki beberapa efek negatif pada kesehatan.
Makanan pedas yang berlebihan dapat menyebabkan reaksi seperti iritasi pada lambung dan saluran pencernaan, yang dapat menyebabkan ketidaknyamanan dan masalah pencernaan.
Orang dengan sensitivitas lambung atau gangguan pencernaan tertentu mungkin lebih rentan terhadap efek ini.
Selain itu, makanan pedas yang berlebihan juga dapat menyebabkan perubahan dalam pembentukan gas dalam usus, menyebabkan kembung atau perut kembung.
5. Potensi Kontaminasi
Makanan jalanan, termasuk seblak, memiliki risiko kontaminasi lebih tinggi karena mereka sering disiapkan di lingkungan yang mungkin tidak selalu steril dan terkontrol.
Kontaminasi dapat terjadi melalui berbagai cara, seperti kontak dengan tangan yang tidak bersih, peralatan yang kurang higienis, atau kondisi penyimpanan yang tidak tepat.
Kontaminasi makanan dapat menyebabkan penyakit seperti keracunan makanan. Bakteri, virus, atau parasit yang ada dalam makanan yang terkontaminasi dapat mengakibatkan gejala seperti mual, muntah, diare, demam, atau bahkan masalah kesehatan yang lebih serius.(*)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: berbagai sumber