Unik dan Mempesona! Ini Dia Destinasi 5 Wisata Budaya yang Paling Populer di Indonesia

Wae Rebos terletak di Satar Lenda, Satar Mese Barat, Manggarai, Nusa Tenggara Timur.

Desa ini terletak di pegunungan dan diapit oleh pemandangan alam yang spektakuler. Wae Rebos dikenal karena pemandangan perbukitan yang menakjubkan di sekitarnya.

Selain keindahan alamnya yang memukau, Wae Rebos juga menawarkan pengalaman budaya yang unik. Desa Wae Rebo, yang merupakan rumah bagi suku Manggarai, terkenal dengan rumah tradisionalnya yang disebut Mbaru Niang.

Rumah-rumah ini terbuat dari bambu dan daun lontar yang disusun secara unik dengan atap berbentuk kerucut.

Pengunjung dapat menjelajahi desa ini, melihat rumah-rumah tradisional, dan berinteraksi dengan penduduk setempat untuk mendapatkan pemahaman yang lebih baik tentang kehidupan mereka.

4. Tana Toraja, Sulawesi Selatan

Satu dari daya tarik utama Tana Toraja adalah tradisi pemakaman yang unik dan kompleks.

Masyarakat Toraja memiliki ritual pemakaman yang rumit dan bersejarah, di mana jenazah diawetkan dan diperlakukan sebagai anggota keluarga yang masih hidup.

Makam dipersembahkan sebagai bangunan yang megah, yang dikenal sebagai "rumah adat" atau "rumah tongkonan".

Rumah tongkonan memiliki atap melengkung yang khas dan dihiasi dengan ukiran yang indah.

Pemakaman Toraja sering kali dihiasi dengan patung-patung kayu yang disebut "tau tau", yang mewakili leluhur yang telah meninggal.

Ritual pemakaman dan tradisi penghormatan leluhur ini mencerminkan penghormatan mendalam masyarakat Toraja terhadap kehidupan dan kematian.

BACA JUGA:Harga Tiket 5 ribu saja! Tebing Romantis Toraja, Pesona Savana Cantik yang Mirip Bukit Teletubies

5. Kampung Rorogot, Mentawai

Kampung Rorogot terletak di tengah hutan hujan tropis yang lebat di Pulau Siberut, pulau terbesar di Kepulauan Mentawai.

Desa ini terkenal dengan pemeliharaan budaya dan tradisi Mentawai yang otentik.

Ketika Anda memasuki kampung, Anda akan disambut oleh rumah-rumah tradisional yang disebut "uma", yang dibangun dengan menggunakan kayu-kayu alami dari hutan setempat.

Sumber: