Kekurangan Air, Petani di Paguyangan Brebes Pasrah Tanamannya Membusuk

Kekurangan Air, Petani di Paguyangan Brebes Pasrah Tanamannya Membusuk

Kekurangan Air, Petani di Paguyangan Brebes Pasrah Tanamannya Membusuk-Teguh Supriyanto -Radar Brebes

BREBES, DISWAYJATENG - Petani tomat di Blok Pesanggarahan, Desa Kretek, Kecamatan Paguyangan membiarkan tanaman tomatnya tidak dipanen. Kondisi itu menyusul tidak mampunya petani mengairi lahan mereka, seiring dengan berlangsungnya musim kemarau.

Menurut Sugiono, 51, petani setempat, meski pohon tomat terlihat segar, tapi saat mulai berbuah maka busuk sehingga hasil panen tidak maksimal.

BACA JUGA:Petani Bawang Merah Kesulitan Air Irigasi, Comberan Pun Jadi Tapi Biaya Produksi Tinggi

Meski saat ini harga tomat di pasaran menjadi mahal, tapi petani tidak dapat merasakan keuntungan akibat merosotnya jumlah produksi.

"Air sudah tidak bisa lagi menutupi kebutuhan tanaman, sehingga tanaman layu dan buah banyak yang busuk. Akhirnya hanya sebagian kecil saja bisa dipanen," ucap Sugiono, Senin (12/6).

Dikatakan, dari 1.500 pohon yang ditanam, kali ini hanya bisa menghasilkan panen sekitar 1,5 kwintal tomat. Sementara jika cuaca normal bisa menghasilkan panen hingga 3-4 kwintal tomat.

BACA JUGA:Kesulitan Air Mulai Dirasakan Petani Sayur, Produktivitas Terancam

"Tomat banyak yang rusak, bolong-bolong dan warnanya hitam seperti disiram air panas, buahnya rusak. Jadi tidak bisa dipanen, dibuang, dipisahkan dengan tomat yang masih bagus," katanya.

Atas kondisi tersebut, maka tidak heran, jika sudah sampai ke pasar atau tingkat pengecer maka harga tomat mencapai Rp 16.000 /kilogram.

Atas kondisi tersebut, dia menduga, rusaknya tomat karena tanaman ini tidak tahan dengan perubahan cuaca. Untuk menghindari kerugian, dirinya akan menunda masa tanam sampai musim kemarau berakhir.

"Tanaman tomat dibiarkan dulu hingga bulan September, atau sampai memasuki awal musim hujan, nanti musim hujan ganti sama tanaman jenis lain," bebernya.

Meski saat ini harga tomat cukup tinggi, namun para petani berharap harga bisa kembali normal. Pasalnya, petani lebih leluasa menentukan harga jika panen dalam kondisi wajar.

"Normalnya, tomat dari petani dijual Rp 4.000 - 5.000/kilogram. Tapi jika kondisinya seperti ini terus, kami juga tidak bisa memasok," Kata Tomo, petani lain.

Komoditas lain yang mengalami kenaikan harga ditingkat petani akibat kondisi cuaca saat ini diantaranya buncis, cabai dan brokoli. "Buncis sekarang dijual Rp7.500 , burkoli Rp8 ribu/kilogram. Cabai juga sudah naik lagi menjadi Rp 20 ribu /kilogram," tandasnya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: radar brebes