Cegah Musibah Bus Masuk Sungai Terulang, Parkir Obyek Wisata Guci Tegal Ditata Ulang
Kepala Dinas Porapar menyusun konsep penataan Wisata Guci.-hermas purwadi-jateng.disway.id
SLAWI, DISWAYJATENG.ID - Agar area Objek Wisata Guci aman dan nyaman, Dinas Kepemudaan, Olahraga dan Pariwisata (Disporapar) Kabupaten Tegal menyiapkan beberapa upaya untuk menata ulang area parkir tersebut.
Kepala Disporapar Kabupaten Tegal, Ahmad Uwes Qoroni, memyatakan, upaya jangka pendek yang sudah dilakukan, yaitu membuat papan imbauan bus dilarang naik melebihi area Pasar Guci. Hal itu sebagai langkah antisipasi agar tidak terjadi lagi peristiwa kecelakaan yang melibatkan satu bus terjun ke sungai Kaliawu di area Objek Wisata Guci.
”Selain itu, Disporapar juga menyiapkan perbaikan sarana dan prasarana (sarpras) seperti jalan rusak, lokasi parkir, jembatan dan penerangan jalan. Guci ini sebuah kawasan yang luas, dan saya melihat kondisi pintu retribusi masuk masih belum representatif. Sehingga kami ingin pos retribusi nantinya direlokasi ke tempat yang lebih strategis dan bisa menjangkau kawasan yang lebih luas,” ujarnya Jumat (9/6).
Terkait rencana pemindahan pintu retribusi masuk Objek Wisata Guci, Uwes menyebut pihaknya sudah melakukan survei dan menemukan satu lokasi yang dianggap cocok. Yakni di bawah wisata Taman Anggrek. Di lokasi tersebut ada lahan yang datar, sehingga dinilai cocok menjadi lokasi retribusi yang baru.
”Direncanakan pintu retribusi akan dibuat seperti gate otomatis terdiri dari enam pintu masuk. Harapannya hal ini bisa mengurai kemacetan terutama saat weekend atau hari libur nasional yang biasanya menjadi puncak kunjungan di Guci,” urainya.
Sementara untuk rencana jangka panjangnya, pihaknya ingin mewujudkan ada sub terminal wisata di area Objek Wisata Guci. Pihaknya jga sudah menemukan dua lokasi, yaitu di depan Dukuh Tere ada lahan milik desa dan ada di lokasi Tempe Ireng yang merupakan lahan Pemkab Tegal.
”Lahannya seluas 7.000 meter persegi, dan nantinya didesain untuk sub terminal wisata. Ini rencana jangka panjang karena paling tidak membutuhkan anggaran sekitar Rp17 miliar sampai Rp22 miliar, sehingga dilakukan secara bertahap,” terangnya. (*)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: jateng.disway.id