Banyak Sedimentasi dan Tanggul Kritis, Cisanggarung Perlu Normalisasi
Debit Sungai Cisanggarung yang limpas membuat permukiman warga tiga desa Kecamatan Losari banjir pada Senin (3/4) lalu akibat pendangkalan dan tanggul kritis.--
BREBES, DISWAYJATENG.ID - Banjir yang sempat merendam sejumlah tiga desa di sekitar Daerah Aliran Sungai (DAS) Cisanggarung Kecamatan Losari beberapa waktu lalu menjadi warning bagi instansi terkait. Banjir tersebut berasal dari limpasan air sungai yang melewati tanggul hingga meluber ke pemukiman penduduk. Hal itu, menjadi sorotan sejumlah legislator dalam rapat paripurna, Kamis (6/4) siang.
Seperti diungkapkan Anggota DPRD Fraksi PPP M Zamroni. Menurutnya, persoalan banjir yang merendam tiga desa Kecamatan Losari menjadi permasalahan komprehensif yang harus diselesaikan bersama-sama. Salah satunya, penguatan tanggul dan faktor lainnya harus bisa diperbaiki oleh pihak Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Cimanuk-Cisanggarung.
"Perbaikan dan penguatan tanggul (normalisasi-red) mendesak dilakukan, termasuk pendangkalan karena sedimentasinya sudah makin parah," terangnya.
Hal senada, disampaikan Ketua Fraksi Partai Golkar Kajirin yang mengaku sudah mengajukan perbaikan tanggul sejak lama. Termasuk, permohonan normalisasi alur Sungai Cisanggarung yang semakin dangkal karena sedimentasi parah. Namun, permohonan normalisasi dengan rekomendasi DPSDATR hingga kini belum membuahkan hasil.
"Idealnya, pengerukan sedimentasi sebagai upaya normalisasi Cisanggarung sangat penting. Tapi, sampai sekarang belum ada perbaikan. Jangan sampai, tanggul jebol akibat pendangkalan debit sungai," jelasnya.
Sementara itu, Anggota Fraksi PKB Siti Farijah menambahkan, satu pembelajaran penting bagi semua dalam banjir limpasan Sungai Cisanggarung. Yakni, butuh kepedulian dan kekompakan semua elemen masyarakat untuk bergotong royong. Fokusnya, guyub menambal darurat tanggul kritis hingga terus berkoordinasi dengan BBWS Cimanuk-Cisanggarung.
"Informasinya, normalisasi baru dijadwalkan 2024 mendatang. Sehingga, yang bisa dilakukan saat ini penanganan darurat sementara dengan kerja bakti gotong royong," tandasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: