Jembatan dan Jalan Poros Kabupaten Putus

Jembatan dan Jalan Poros Kabupaten Putus

Jembatan sungai Cilingga jalan Kabupaten Wanoja-Pasirpanjang putus setelah diterjang arus pasca hujan deras.--

BREBES, DISWAYJATENG.ID – Jembatan Sungai Cilingga penghubung jalan poros Kabupaten ruas Wanoja - Pasirpanjang Kecamatan Salem, putus setelah tergerus derasnya arus sungai yang meluap di Dukuh Cibandawati, Desa Wanoja setelah hujan dengan intensitas tinggi mengguyur wilayah tersebut, Kamis (30/3) petang.

Berdasarkan informasi yang dihimpun Radar Tegal, peristiwa itu terjadi pukul 17.30 WIB yang memutus jembatan sepanjang 7 meter lebar 3 meter. Akibatnya, akses jembatan di jalan poros kabupaten itu memutus akses terdekat warga Kampung Cibandawati ke pusat pemerintahan Desa Wanoja. Termasuk, ke desa tetangga terdekat yakni Kampung Pasirpanjang Girang turut Desa Pasirpanjang.

"Karena akses Jembatan Bandawati terputus, warga sekitar harus memutar keluar kampung dan melewati Jalan Provinsi Salem-Majenang dengan waktu tempuh 20 menit," terang Serma Wartono anggota Unit Intel Kodim 0713 Brebes wilayah Kecamatan Salem, Jumat (31/3).

Meski tak menimbulkan korban jiwa, lanjut Wartono, terputusnya jembatan membuat Kerugian mencapai Rp 100 juta.

Kepala Desa Salyo Pranoto menyampaikan, jembatan putus setelah hujan deras memicu terjadinya peningkatan debit air di aliran sungai Cibandawati hingga meluap. "Derasnya arus sungai menggerus badan jembatan hingga akhirnya ambruk pada dua sisi," ungkapnya.

Dikatakan, sebelumnya jembatan memiliki panjang 7 meter dengan lebar 3 meter. Akibat putusnya jembatan tersebut, maka warga Desa Wanoja mengalami hambatan didalam mengakses wilayah luar.

"Terutama untuk warga Cibandawati, mereka kesulitan menuju pusat pemerintahan desanya (Wanoja) dan juga ke desa tetangga terdekat, Kampung Pasirpanjang Girang, Desa Pasirpanjang,” terangnya.

Dampak dari putusnya jembatan lanjut dia, warga Dukuh Cibandawati terpaksa harus memutar jalan untuk menuju luar wilayah. Dengan konsekuensi jarak lebih jauh dan waktu perjalanan lebih lama.

"Tentu sangat menghambat aktivitas warga. Sehingga mereka berharap agar kerusakan segera mendapatkan penanganan karena pentingnya keberadaan jembatan," ucapnya.

Terpisah, Kepala UPTD PU wilayah Bantarkawung Purwono ST membenarkan putusnya jembatan di salah satu ruas jalan poros wilayah Kecamatan Salem tersebut. Dia mengatakan, pihaknya sudah mendapatkan laporan terkait putusnya jembatan tersebut.

"Selanjutnya akan dilakukan upaya penanganan darurat pasca bencana, agar aktivitas warga tidak terhambat," terang Purwono.

Pihaknya juga melakukan evaluasi setelah mendapati bahwa tinggi jembatan dari dasar sungai yakni 3 meter. Kondisi tersebut tidak memadai, jika dibandingkan dengan tinggi permukaan air sungai terutama saat terjadi banjir. "Idealnya jembatan Cilingga yakni 4 meter, sehingga ketika debit air meningkat maka tidak jembatan masih dalam kondisi aman," terangnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: