BPBD Kabupaten Tegal Dukung Aksi Tanam Mangrove
APRESIASI -Relawan BPBD berkolaborasi dalam aksi tanam magrove di saluran tersier Sungai Lamaran.Foto:Hermas Purwadi/diswayjateng.disway.id--
DISWAYJATENG, SLAWI - Sebanyak 1.500 bibit mangrove ditanam bersama di saluran tersier Sungai Lamaran dan pematang tambak milik pembudidaya ikan nila di Kelurahan Dampyak, Kecamatan Kramat,Kabupaten Tegal.
Kalak BPBD Kabupaten Tegal Elliya Hidayah melalui Kabid Pencegahan dan Kesiapsiagaan Solikhin menyatakan, penanaman mangrove kali ini inisiasi dari mahasiswa Institut Pertanian Bogor (IPB) yang sedang melaksanakan Kuliah Kerja Nyata Tematik (KKN T). Selain melibatkan unsur Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tegal, kegiatan juga menggandeng aparat Kelurahan Dampyak, pengelola SPBU MURI, Forum Pengurangan Resiko Bencana (FPRB) tingkat Kabupaten Tegal.
BACA JUGA:Adakan Kolaborasi untuk Menjaga Keamanan Situs
"Orari, Paser Mania Tegal (PMT) dan para petani pengelola tambak Kelurahan Dampyak," ujarnya.
Sementera itu, Ketua PMT Mohammad Arief mengungkapkan, keikutsertanya dalam kegiatan penanaman 1.500 mangrove, sebagai bentuk kolaborasi semua komponen. Termasuk komunitas seperti PMT, dalam rangka demi kelestarian alam Indonesia di masa yang akan datang. Apalagi tanggal 26 Juli 2024, merupakan Hari Mangrove Sedunia yang bertemakan 'Mangrove for Future'.
BACA JUGA:Dinas Perkim Kabupaten Tegal Pastikan Kualitas dan Kepatuhan Pembangunan Perumahan
Pihaknya ikut serta dalam kegiatan ini demi upaya mitigasi bencana abrasi dan rob di Kelurahan Dampyak serta tentunya kelestarian alam dan masa depan Indonesia. BPBD menyampaikan terima kasih atas dukungan dari seluruh komponen dalam upaya mitigasi dan pengurangan risiko serta penanggulangan bencana di Kabupaten Tegal, khususnya di Kelurahan Dampyak Kecamatan Kramat.
"Melalui penanaman mangrove yang diinisasi oleh mahasiswa KKN Tematik IPB," ungkapnya.
BACA JUGA:Pantau Kebersihan Pasar Belik Kabupaten Pemalang
Menurutnya, daerah ini sering terjadi rob dari tahun ke tahun. Dengan terbentuknya FPRB tingkat kabupaten, aktivitas kegiatan-kegiatan pengurangan resiko dan penanggulangan bencana semakin sinergi dari seluruh pentahelix yang ada di Kabupaten Tegal. Dia berharap ke depan dengan adanya FPRB dan telah terbentuknya desa/kelurahan tangguh bencana di Kabupaten Tegal menjadi komitmen bersama berpartisipasi aktif.
"Dalam upaya pengurangan resiko bencana yang secara eskalasi tidak bisa diprediksi kejadian bencana," tegasnya. (adv)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: