17 Jalur KA Trans Sulawesi Siap Hubungkan Semua Provinsi di Pulau Celebes

17 Jalur KA Trans Sulawesi Siap Hubungkan Semua Provinsi di Pulau Celebes

KA Trans Sulawesi siap melayani 17 jalur di Pulau Celebes itu. Foto: ist.--

Jakarta (DiswayJateng) - Setelah Pulau Jawa dan Sumatera, jalur KA siap menghubungkan semua provinsi di Pulau Sulawesi.
 
Wakil Ketua Bidang Pemberdayaan dan Penguatan Kewilayahan Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) Djoko Setijowarno menuturkan, 
dalam Rencana Induk Perkeretaapian Nasional (RIPNAS), rencana jaringan KA di Sulawesi akan menghubungkan semua provinsi di Pulau Sulawesi sepanjang 4.679 km yang terbagi menjadi 17 jalur. 
 
Pembangunan awal dimulai dari lintas Makassar – Parepare (Prov. Sulawesi Selatan) sejauh 145 km. Jalur lainnya adalah Parepare (Prov. Sulawesi Selatan) – Mamuju (Provinsi Sulawesi Barat) 225 km, Mamuju (Prov. Sulawesi Barat) – Palu (Prov. Sulawesi Tengah) 295 km, Palu (Prov. Sulawesi Tengah) – Isimu (Prov. Gorontalo) 460 km.
 
Kemudian,  Isimu (Prov. Gorontalo) – Bitung (Prov. Sulawesi Utara) 340 km, Bitung – Lolak 212 km (Prov. Sulawesi Utara), Isimu – Tutuyan 232 km, Makassar – Watampone 259 km (Prov. Sulawesi Selatan), Anabarua – Watampone 77 km (Prov. Sulawesi Selatan), Parepare – Malili 330 km (Prov. Sulawesi Selatan), Malili (Prov. Sulawesi Selatan) – Kolaka (Prov. Sulawesi Tenggara) 200 km, Kolaka- Kendari (Prov. Sulawesi Tenggara) 116 km, Kendari – Kolonedale (Prov. Sulawesi Tenggara) 28 km, Poso – Luwuk (Sulawesi Tengah) 281 km, Luwuk (Prov. Sulawesi Tengah) – Malili (Prov. Sulawesi Selatan) 322 km, Palu (Prov. Sulawesi Tengah) – Malili (Prov. Sulawesi Selatan) 322 km.
 
"Pulau Sulawesi pernah memiliki jalur kereta api aktif sepanjang 47 kilometer dari Makassar sampai Takalar pada 1922-1930. Ketika itu, direncanakan pembangunan jalur lainnya dari Makassar sampai Manado, tetapi gagal diwujudkan. Sekarang, mimpi tersebut perlahan sudah mulai terwujud," kata Akademisi Prodi Teknik Sipil Unika Soegijapranata Semarang ini, Kamis (30/3).
 
Pengamat Transportasi itu menjelaskan, jalur Makassar-Parepare akan melintasi lima kabupaten dan kota di Sulawesi Selatan, yaitu Kota Makassar, Kab. Maros, Kab. Pangkajene dan Kepulauan (Pangkep), Kab. Barru, serta Kota Parepare. Direncanakan,  terdapat 23 stasiun di sepanjang jalur ini. 
 
"Di Makassar, jalur kereta terkoneksi dengan Pelabuhan Makassar New Port, sedangkan di Kabupaten Barru terhubung dengan Pelabuhan Garongkong. Jalur ini juga akan dihubungkan dengan Bandara Sultan Hasanuddin di Kabupaten Maros," paparnya.
 
Dikatakan, rel Kereta api di Sulawesi Selatan memiliki lebar 1.435 milimeter. Ini jauh lebih lebar dari rel KA yang ada di Jawa dan Sumatera. Dengan rel yang lebar akan mampu menampung kapasitas yang lebih besar pula.
 
"Dengan lebar rel 1.435 milimeter, kecepatan maksimal kereta api Trans-Sulawesi mencapai 200 kilometer per jam. Di Jawa, dengan lebar rel 1.067 milimeter, kecepatan tertinggi 120 kilometer per jam," ungkapnya.
 
Rel di Sulawesi, kata dia, juga mampu menahan beban gandar yang lebih berat. Pada rel di Jawa, jumlah beban yang bisa ditahan ialah 18 ton, sedangkan rel Trans-Sulawesi mampu menahan beban 25 ton. Dengan demikian, KA di Sulawesi akan memiliki kapasitas angkut yang lebih besar.
 
Jalur Trans-Sulawesi dirancang tidak memiliki pelintasan sebidang, sehingga perjalanan kereta tidak akan mengganggu lalu lintas jalan raya. Juga memiliki beberapa terongan untuk hewan ternak sapi yang cukup banyak berkeliaran bebas. 
 
"Maka, risiko kecelakaan tabrakan kereta api dengan kendaraan, seperti mobil atau sepeda motor, bisa dikatakan tidak ada. Kecuali terhadap hewan sapi yang sulit dihindari tertabrak KA, kendati sudah disediakan sejumlah terowongan untuk dilewati hewan sapi," imbuhnya.
 
KA di Sulawesi Selatan tidak hanya difokuskan membawa penumpang, namun juga untuk angkutan barang. Jalur ini akan menghubungkan titik-titik potensial. Jalur ini akan ke arah Kota Makassar, menuju Pelabuhan Makassar yang baru (Makassar New Port). Kendati sekarang baru sampai Maros dan tidak lama lagi sudah terhubung dengan Stasiun Mandai dekat Bandara Udara Internasional Hasanuddin. 
 
Kemudian yang arah ke Barru, sudah terhubung dengan Pelabuhan Garongkong (Kab. Barru). Selanjutnya ada percabangan ( _siding_) ke arah Pabrik Semen Tonasa. Tujuannya adalah truk-truk yang mengangkut semen akan langsung terintegrasi dengan Stasiun Mangilu
 
Setelah selesai, akan terdapat tujuh stasiun besar, yaitu Stasiun Tallo (Makassar _New Port_), Stasiun Maros, Stasiun Pangkajene, Stasiun Tanete Rilau, Stasiun Barru, Stasiun Lumpue dan Stasiun Soreang. Selain itu masih ada 9 stasiun kecil, seperti Stasiun Parongloe, Stasiun Mandai, Stasiun Ramang-Ramang, Stasiun Labakkang, Stasiun Ma’ran, Stasiun Mandalle, Stasiun Takkalasi, Stasiun Mangkoso dan Stasiun Palanro. Juga ada tambahan 3 stasiun kecil ( _siding track_), yaitu Stasiun Bosowa, Stasiun Tonassa dan Stasiun Garongkong. Ada juga Depo dan Balai Yasa di Maros.
 
Terhubung Bus Trans Mamminasata
 
 
Jalur KA Makassar – Parepare telah terhubung dengan layanan Bus Trans Mamminasata koridor Mall Panakukkang – Bandara Internasional Hasanuddin – Stasiun Maros via Jalan Tol.
 
Bus Trans Mamminasata beroperasi di wilayah aglomerasi Mamminasata (Makassar, Maros, Sungguminasa, Takalar) sejak 13 November 2021. Total panjang dilayani adalah 196 km. Sekarang sudah beroperasi 4 koridor, yaitu Mall Panakukkang Square – Pelabuhan Galesong 69 km, Mall Panakukkang Square – Bandara Internasional Sultan Hasanuddin 51 km, Kampus 2 Politeknik Negeri Ujung Pandang (PNUP) – Kampus 2 Politeknik Ilmun Pelayaran (PIP) 43 km dan Kampus Teknik Unhas Gowa - Mall Panakukkang Square 33 km.
 
"Lebaran tahun ini bagi masyarakat Sulawesi Selatan akan terasa beda. Dengan beroperasinya KA Makassar – Parepare, masyarakat di Sulawesi Selatan sudah dapat menikmati moda KA sebagai angkutan lebaran. Moda KA tidak hanya dapat dinikmati masyarakat di Jawa dan sebagian Sumatera. Pembangunan perkeretaapian sudah merambah ke Pulau Sulawesi dan tidak lama lagi akan beroperasi di Pulau Kalimantan," pungkasnya.(*)
 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: