Mahasiswa FKIP UMUS Brebes Lolos Program Kemendikbud

Mahasiswa FKIP UMUS Brebes Lolos Program Kemendikbud

Kolase foto mahasiswa FKIP UMUS Brebes yang lolos dalam dalam Program Kampus Mengajar.--

BREBES, DISWAYJATENG.ID - Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan mempunyai program unggulan dalam upaya implementasi kurikulum Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM).

Salah satu program unggulan ini yaitu kampus mengajar. Kampus Mengajar adalah sebuah program yang memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk belajar di luar kelas selama satu semester.

Mahasiswa ini menjadi mitra guru untuk berinovasi dalam pengembangan strategi dan model pembelajaran yang kreatif dan inovatif di satuan pendidikan sasaran, dengan fokus pada peningkatan kemampuan literasi dan numerasi siswa di sekolah sasaran. Mahasiswa Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Muhadi Setiabudi lolos dalam dalam Program Kampus Mengajar.

Kampus mengajar pada tahun 2023 ini sudah memasuki angkatan 5. Jumlah mahasiswa Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) UMUS Brebes yang lolos yaitu sepuluh mahasiswa. Sepuluh mahasiswa tersebut berasal dari Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (PBSI) dan Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD).

Lolosnya program tersebut menjadi kebanggaan bagi mahasiswa FKIP UMUS Brebes. Pasalnya mereka merupakan bagian dari 43.121 mahasiswa seluruh Indonesia yang mengikuti program tersebut. Angka ini merupakan rekor tertinggi selama pelaksanaan program Kampus Mengajar sejak diluncurkan pada 2020 lalu. 

Mahasiswa yang berhasil lolos dari Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia yaitu Hernan Khaliki, Putrianasari, Setiawan, Siti Ulin Nuril Hidayah, Zufara Maryami Mufidoh, dan Anis Safitri.

Menurut salah satu mahasiswa PBSI, Hernan Khaliki mengungkapkan, program kampus mengajar 5 merupakan program yang menantang. Selain itu juga menambah pengalamannya dalam mengabdi untuk dunia pendidikan.

"Semoga lolosnya saya di kampus mengajar angkatan 5 ini dapat memotivasi teman-teman yang lain bahwa kita tidak boleh menyerah dan tidak boleh takut untuk mencoba sesuatu hal baru. Amanat dari kementrian akan menjadi pengalaman dan pembelajaran untuk saya pribadi dalam menjalan tugas-tugas dalam dunia Pendidikan," kata Hernan, Rabu (18/1). 

Kemudian dari mahasiswa Program Studi Pendididkan Guru Sekolah Dasar yaitu Suci Adinda, An Nisa Nur Oktavinani, Ihda Nurul Rizkiah, dan Nur Azizah. Nur Azizah menjelaskan, ini merupakan pengalaman pertama bagi dirinya. Dia merasa senang dan bersyukur karena bisa turut berpartisipasi dalam program kampus mengajar angkatan 5.

"Program ini merupakan program yang pertama kali saya ikuti di program MBKM. Selama saya menjadi mahasiswa, saya merasa sangat senang bisa lolos program ini. Karena menurut saya dengan adanya program ini saya mampu untuk melatih dan menambah skil saya dalam dunia pendidikan. Karena program ini merupakan program yang menurut saya sangat relevan dengan program studi yang sedang saya jalani ini," tandasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: