Imam Trump

Imam Trump

Catatan DIS'Way Jateng --

Jokosp Sp:

Saya membacanya. Mohon jangan terlalu bahagia, jangan terlalu senang dulu. Dulu, tolong diingat. Menyampaikan berita kegembiraan dianggap melanggar. Dianggap promosi. Jadi hari ini dan beberapa hari lalu Abah menyampaikan hal yang sama. Apakah ini dianggap melanggar etika, karena dianggap sudah promosi ? Hati - hati. Para penentu kebijakan dan yang mengeluarkan ijin di sini lebih senang dan mendukung Import. Apakah kekuatan besar akan muncul lagi, perlawanan yang sangat luar biasa sampai ada yang dipecat dari sebuah organisasi, dan si kecil akan mati tertindas habis ? Saya justru sangat sedih kalau kegembiraan ini akhirnya jadi kesedihan kita bersama. Membawa luka. Sebaiknya secara prosedural ikuti aturannya, biar saja sampai yang mengeluarkan pernyataan Menteri Pertanian lewat BPMSOH.

Gito Gati:

Usul Bah, untuk mengapresiasi penemuan drh INDRO CAHYONO, tdk perlu abah ngasih mobil langsung ke beliau. Tapi cukup membeli hak patennya lalu hak paten tersebut kasihkan ke koperasi peternak atau bagaimana menurut abah baiknya. Dengan begitu dokter Indro bisa beli mobil dan obat penemuanya bisa beredar dipasaran. Monggo bah....

dabaik kuy:

kesulitan dr indro... 1. bukan BRIN 2. mafia import sapi tdk suka 3. mafianya sawer pejabat utk kebijakan dan sawer buzzer utk membully dr indro masa indonesia sdh merdeka 77 tahun tdk bs swasembada sapi... bukan tdk bs tapi banyak mafia import yg malah 8 tahun terakhir ini makin merajalela mafia import tsb

JIM vsp:

Ahli virus, Naiknya Calya, bukan iba tapi saya bangga ternyata beliau sudah punya anti virus ketmakan, Rasanya jadi pengen banget Nraktir kopi Dr. Indro, Ayo dok kita ngopi sambil rasan-rasan virus Nasionalisme, mumpung belum 2024

Liam Then:

Memang begitulah Pak Pry. Sebaskom air cucian piring. Sudah keruh yah di buang. Semoga banyak bos semakin menghargai karyawan. Rejeki tak bakal kemana. Di pihak karyawan, pegang harga diri, jaga kesetiaan sebagai bawahan, ikrar kewajiban sebagai bawahan tetap di pegang. Walaupun bayaran ala kadarnya. Bukan demi bos, tapi demi harga diri,kehormatan diri sendiri.

Pryadi Satriana:

Hidup Untukmu, Mati Tanpamu ... Itu judul komen saya hari ini, yg - mohon maaf - 'out of topic', muncul untuk menyuarakan kegundahan ... Ini ttg Hollywings, yg sdg kesandung masalah. Anda sudah tahu. Pemegang saham terbesar (baca: pemilik) menemui ketua MUI, bilang yg bersalah harus tetap diproses hukum. Tampil simpatik. Padahal itu usaha menghindari masalah: bukan pengelola, ndhak ikut campur urusan manajemen! Benarkan begitu? Pemilik sangat berkuasa. Bisa ganti manajemen. Ada aturan hukumnya! Saya sekadar mau mengingatkan, hati2 berhubungan dg orang paham hukum. Ada orang2 yg "raja tega", "orang-orangnya" (dari pesuruh sampai direktur) bekerja keras untuknya -kadang bukan demi bonus,sekadar "tetap dipakai"- tapi begitu tega "mengubur" karyawannya begitu kesandung masalah, dan para karyawan itu cuma bisa menyanyikan lagu Noah: "Hidup Untukmu, Mati Tanpamu." Salam. Salaam. Shalom. Rahayu.

bagus aryo sutikno:

Protokol puting. Ini perlu saya ceritakan karena menyangkut puting, sebuah masterpiece ciptaan-Nya. Tanpa puting, payidara hanya seonggok lemak. Jadi suatu hari, tetanggaku saudara lain ayah lain ibu ingin menyapih putranya yg sudah berusia 2 tahun. Bayi kecil itu susah banget disapihnya. Dah "minggat" 10 hari ke rumah mertua tetap aja besoknya minta mimik ibunya. Akhirnya terdengar oleh nenek saya. Setelah bicara baik2, ibu si bayi menjalani protokol puting khas Madiun. Puting si ibu diolesi buah mahoni. Kanan dan kiri. Saat bayi 2 tahun minta mimik susu ibu, dengan senang hati ibunya memberikan. Ehh si kecil ngencot lalu melepehnya. Ganti kanan, sama saja. Saat dia mulai mewek, ibundanya dah siap dengan dot susu. Dan sejak itu, proves penyapihan berjalan lancar. Dan itulah protokol puring khas Madiun. Entah kebertulan atau tidak, si anak setelah besar jadi bakul empon2 supplier jawa timur.

Jokosp Sp:

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber:

Berita Terkait