Calhaj Jawa Tengah Kloter 1 Tiba di Donohudan, Perhatikan Tata Tertib di Sana
Para calon jemaah haji saat mengikuti kegiatan di gedung Jeddah Asrama Haji Donohudan, Jumat (3/06/2022). Foto : Romensy Augustino/JPNN.com--
BOYOLALI,.(DiswayJateng)- Calon jemaah haji kloter pertama Jawa Tengah asal tiba di Asrama Donohudan, Boyolali, Jumat (3/6/2022) pagi.
Mereka berasal dari Kabupaten Pati
Total ada 355 calon jemaah haji. Sebanyak 9 bus dibutuhkan untuk membawa mereka. Selain itu beberapa rombongan juga ikut mengantarkan para calon jemaah itu.
Setelah masa pandemi Covid, pengaturan tata tertib di Donohudan pun ada yang berubah.
Para petugas Asrama Donohudan, Polri, dan TNI tampak melakukan penjagaan ketat di pintu masuk.
Sesuai tata tertib, tidak sembarang orang diperkenankan masuk. Hanya para calon jemaah haji, petugas kloter, kesehatan, serta petugas dari Kantor Kesehatan Pelabuhan Bandara Adi Soemarmo yang diperbolehkan masuk.
Koordinator Humas Panitia Penyelenggara Ibadah Haji Embarkasi Solo, Sarip Sahrul Samsudin menuturkan setelah calhaj diterima, mereka akan diberikan gelang, uang biaya hidup, dan cek kesehatan.
Setelah itu, calon jemaah haji akan diarahkan ke kamar masing-masing yang sudah disiapkan di Gedung Makkah. Para jemaah calhaj juga sudah dilakukan swab PCR yang dikoordinir oleh Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Pati.
"Nanti di sela-sela sebelum keberangkatan akan diselenggarakan pembinaan oleh karu (ketua regu, red) dan karom (ketua rombongan, red)," ungkapnya.
Sarip menambahkan selain pembinaan sekaligus pemantapan petugas kloter dan pembagian living cost, gelang, dan juga akan dilakukan pembagian paspor.
Menurut dia, tiga jam sebelum keberangkatan calon jemaah haji akan diarahkan ke Gedung Musdalifah untuk persiapan pemberangkatan.
"Kloter satu akan dilepas Gubernur Ganjar pukul 21.00 WIB dan terbang pada pukul 00.30 WIB," tuturnya.
Apabila ditemukan jemaah yang kurang sehat, pihaknya menunggu keputusan dari bidang kesehatan yang dikomandoi langsung oleh KKP dan Dinkes Jateng.
Sarip menambahkan, para jemaah akan mendapatkan uang saku atau living cost sebanyak SAR 1.500 atau sekitar Rp 5,8 juta. "Jumlah tersebut sama dengan tiga tahun lalu atau pada 2019," pungkasnya. (mcr21/jpnn)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: jpnn