Pandemi, Harta Kekayaan Tujuh Menteri Susut, Luhut Paling Parah

Pandemi, Harta Kekayaan Tujuh Menteri Susut, Luhut Paling Parah

JAKARTA, (DiswayJateng) -- Meskipun pemerintah mengklaim ekonomi terus mengalami pemulihan setelah dua tahun pandemi Covid-19, ternyata tercatat masih ada tujuh menterinya Presiden Joko Widodo yang malah harta kekayaannya turun.

Bahkan, harta kekayaan Luhut Binsar Panjaitan yang paling besar penyusutannya.

Berdasarkan penelusuran Kantor Berita Politik RMOL melalui laman website Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) di Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) pada Senin (18/4) siang, tercatat sebanyak tujuh menteri hartanya mengalami penurunan pada LHKPN 2021 dibandingkan LHKPN 2020 lalu.

Menteri yang hartanya paling turun drastis, yaitu Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan. Pada 2020, Luhut mempunyai harta sebanyak Rp 745.188.108.997, sedangkan harta pada 2021 menjadi Rp 716.314.993.267. Selama setahun, harta Luhut berkurang sebanyak Rp 28.873.115.730.


Selanjutnya diposisi kedua, yaitu Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi, Nadiem Anwar Makarim. Pada 2020, Nadiem mempunyai harta sebesar Rp 1.192.425.517.883, sedangkan pada 2021 harta Nadiem sebanyak Rp 1.175.047.616.596. Sehingga, selama setahun harta Nadiem berkurang sebanyak Rp 17.377.901.287.

Kemudian diposisi ketiga, yaitu Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Muhadjir Effendy. Pada 2020, Muhadjir mempunyai harta sebesar Rp 72.624.257.063, sedangkan para 2021 mempunyai harta sebesar Rp 66.249.854.317. Sehingga selama setahun, harta Muhadjir berkurang sebanyak Rp 6.374.402.746.

Lalu diposisi keempat, yaitu Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia, Yasonna H. Laoly. Pada 2020 Yasonna mempunyai harta sebanyak Rp 28.176.772.883, sedangkan pada 2021 mempunyai harta sebesar Rp 23.192.119.933. Sehingga, harta Yasonna berkurang sebanyak Rp 4.984.652.950.

Selanjutnya diposisi kelima, yaitu Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi. Pada 2020 Budi Karya mempunyai harta sebanyak Rp 42.960.683.814, sedangkan pada 2021 mempunyai harta sebesar Rp 41.284.242.055. Sehingga selama satu tahun, harta Budi Karya berkurang sebanyak Rp 1.676.441.759.

Kemudian diposisi keenam, yaitu Menteri Perindustrian, Agus Gumiwang Kartasasmita. Pada 2020, Agus mempunyai harta sebesar Rp 198.559.515.509, sedangkan pada 2021 mempunyai harta sebesar Rp 197.466.266.900. Sehingga, harta Agus selama setahun berkurang sebanyak Rp 1.093.248.609.

Yang terakhir, yaitu Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo. Pada 2020, Syahrul mempunyai harta sebesar Rp 19.965.542.532, sedangkan pada 2021 mempunyai harta sebanyak Rp 19.615.542.532. Dengan demikian, harta Syahrul selama setahun berkurang sebanyak Rp 350 juta.

Selain itu, Wakil Presiden Ma'ruf Amin juga tercatat hartanya mengalami penurunan. Pada 2020, Ma'ruf Amin mempunyai harta sebesar Rp 14.587.667.263, sedangkan pada 2021 mempunyai harta sebesar Rp 12.704.925.181. Sehingga, harta Ma'ruf Amin selama setahun berkurang sebesar Rp 1.882.742.082.


Namun demikian, hingga Senin sore (18/4), terdapat tiga menteri yang belum muncul LHKPN 2021 di laman website LHKPN KPK, yaitu Menteri BUMN Erick Thohir; Menteri Investasi dan Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Bahlil Lahadalia; dan Menteri Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, I Gusti Ayu Bintang Darmavati. (rmol)

Editor: Ismail Fuad

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: