Mushaf Alquran Unik dari Daun Kurma Raib Dicuri Orang, Padahal Asal-Usulnya Masih Misterius

Mushaf Alquran Unik dari Daun Kurma Raib Dicuri Orang, Padahal Asal-Usulnya Masih Misterius

WONOSOBO, (DiswayJateng) – Mushaf Alquran yang ditulis di atas daun kurma satu-satunya di Jawa Tengah. Sekian lama Alquran unik itu tersimpan di lemari khusus di salah satu masjid di Kabupaten Wonosobo. Namun, mushaf Al-Qur'an daun kurma itu dikabarkan raib dicuri orang belum lama ini.

Dikutip dari magelangekspres.com, sebelumnya mushaf Alquran dari daun kurma itu berada di Masjid Asmalaqub Munfisi Dusun Siyono Desa Bojasari Kecamatan Kertek.

“Ya hilang kemarin malam sekitar pukul 20.53 WIB, sempat ada sosok yang tertangkap kamera CCTV Masjid Asmalaqub Munfisi Siyono yang kami duga sebagai pencurinya,” ungkap tokoh pemuda Siyono, Budi Law.

Menurutnya, pengurus masjid dan pemuda setempat telah melaporkan hilangnya mushaf Alquran unit tersebut kepada pemerintah desa dan juga pihak berwenang, sebab mushaf tersebut dianggap unik antik dan memiliki nilai sejarah tinggi.

“Mungkin hanya satu di Wonosobo, dulu pernah diminta Kemenag, namun pengurus dan warga menolak kemudian diletakkan di masjid,” ucapnya.

Warga menyesalkan hilangnya mushaf Alquran unik tersebut karena sarat sejarah bagi warga setempat. Keberadaan Alquran unik itu sudah ada sejak tahun 2018. Dengan panjang sekitar 60 cm, lebar 40, dan tinggi 10 cm, Alquran itu juga diberi sampul berupa pelepah pohon kurma.

Dikisahkan jika mushaf Alquran dari daun kurma tersebut pemberian dari Kiai Ali Masykur.

Kiai Ali Masykur sendiri mendapat mushaf tersebut dari warga Ngadirejo Kabupaten Temanggung yang sedang menunaikan ibadah haji di Makkah.

Warga Temanggung tersebut juga mengaku hanya mendapatkan titipan amanah dari seseorang tidak dikenal saat berada di tanah suci. Si penitip hanya meminta Alquran tersebut diberikan kepada Kiai Maskur asal Siyono Bojasari Wonosobo.

Sepulang haji, kemudian warga Ngadirejo Temanggung tersebut mencari orang yang dimaskud yakni Kiai Maskur, dan baru ketemu setelah satu tahun kemudian.

“Jadi yang diberi amanat itu melakukan proses pencarian baru menemukan Kiai Maskur satu tahun kemudian,” katanya.

Kiai Ali Maskur kemudian menerima mushaf Alquran daun kurma itu kemudian disampaikan kepada pengurus masjid dan warga setempat. Pemuda siyono lalu berinisiasi melembutkan lemari khusus dan menyimpannya di dalam masjid. (gus)

Editor Ismail Fuad

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: