55 Desa di Cilacap Berpotensi Terdampak Tsunami 20 Meter, Begini yang Harus Dilakukan Warga

55 Desa di Cilacap Berpotensi Terdampak Tsunami 20 Meter, Begini yang Harus Dilakukan Warga

CILACAP (DiswayJateng)– 55 desa di Kabupaten Cilacap berpotensi terdampak tsunami. Karena itu, warga diminta waspada jika sewaktu-waktu terjadi gempa Megathrust 8 SR yang berpotensi tsunami.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Cilacap Wijonardi mengatakan, jumlah potensi desa yang terdampak bencana tersebut sebayak 55 desa, 10 kecamatan dan 370 ribu jiwa.

Pihaknya pun sudah melakukan pelatihan desa tangguh bencana (Desatana). “Kami minta semua desa untuk membuat jalur evakuasi dan memberikan rambu pada pohon yang memiliki ancaman. Mudah-mudahan pemerintah desa bisa memahami dan mau mengalokasikan anggaran dalam menyiapkan jalur-jalur evakuasi,” kata Wijonardi seperti dikutip dari radarbanyumas.co.id

Selain itu, pihaknya juga telah menyiapkan tim untuk melakukan survei terkait shelter atau tempat evakuasi bencana. Sebab, meskipun Kabupaten Cilacap memiliki 45 shelter, namun shelter tersebut perlu dievaluasi apalagi ancaman bencana tsunami di Cilacap cukup besar.

“Sementara kita melakukan evaluasi shetlter tersebut tidak evisien lagi. Kita akan evaluasi kembali, saya sudah membentuk tim survei termasuk tempat evakuasi sementara dan MoU baru dengan tempat shetler termasuk hotel-hotel di Cilacap beberapa sudah bersedia untuk MoU menjadi tempat shelter,” tegasnya.

Terkait kebencaan yang krusial di Cilacap itu, Wijonardi mengatakan, pihaknya mendasari BNPB dan BMKG serta pendapat ahli baik ahli tsunami, geologi maupun cuaca. Diketahui jika Kabupaten Cilacap berada di posisi yang langsung berhadapan pada sumber kegempaan yang ada di selatan Pulau Jawa.

“Mereka mengatakan bahwa akan ada ancaman tsunami setinggi 20 meter. Kejadian ini di awali suatu proses gempa bumi 8.8 SR. Kajian ini dari berbagai para ahli dan akademis, untuk itu kita informasikan ke masyarakat untuk melakukan mitigasi,” kata dia.

Wijonardi menyebut, jika terjadi kegempaan dengan skala besar 8,8 SR dan berlangsung selama 20 detik, masyarakat yang berada di pesisir pantai diminta langsung membawa tas kedaruratan untuk menyelamatkan diri. Pasalnya, 20 menit setelah kegempaan akan disusul peristiwa tsunami setinggi 19 – 20 meter dengan kecepatan 300 kilometer per jam.

“Kalau masyarakat merasakan gempa besar langsung menyelamatkan diri, jangan tunggu lagi. Berapa jarak amannya? Khusus masyarakat yang di pesisir pantai pergi sampai 3 – 5 meter tegak lurus dari pantai. Bagi masyarakat yang di luar jangkauan jangan ikut ngungsi karena dapat menyusahkan evakuasi, bisa macet,” jelas Wijonardi. (ray)

Editor: Ismail Fuad

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: