Jepara Tawarkan Perluasan Pelabuhan usai Jebolnya Sea Wall Tanjung Emas Semarang

Jepara Tawarkan Perluasan Pelabuhan usai Jebolnya Sea Wall Tanjung Emas Semarang

Rombongan Komisi V DPR RI didampingi Gubernur Jateng di Pelabuhan Tanjung Emas Semarang.-arief pramono/diswayjateng.id-

JEPARA, diswayjateng.id- Sea wall atau tembok pembatas antara laut dan kawasan Pelabuhan Tanjung Emas Semarang, tepatnya di Pos 1 jebol pada Jumat (23/5) siang. Imbasnya, air dari laut langsung menggenangi sejumlah area kawasan Pelabuhan Tanjung Emas, khususnya sekitar Pos 1.

Peristiwa jebolnya sea wall itu terjadi pada hari yang sama dengan tinjauan rombongan Komisi V DPR RI, Gubernur Jateng dan sejumlah kepala daerah termasuk Bupati Jepara Witiarso Utomo, ke Pelabuhan Tanjung Emas Semarang.

Tinjauan ini bagian dari langkah percepatan revitalisasi Pelabuhan Tanjung Emas. Yakni  mendukung pertumbuhan ekonomi dan investasi di Jawa Tengah.

Saat tinjauan itu, juga mengemuka sejumlah persoalan yang membayangi Pelabuhan Tanjung Emas Semarang. Mulai dari sedimentasi, penurunan muka tanah hingga rob.

Berdasarkan data jejak digital, kawasan Pelabuhan Tanjung Emas berulangkali terendam rob. Bahkan ada yang sempat mengganggu aktivitas di pelabuhan andalan Jawa Tengah ini.

Berbagai masalah yang membayangi Pelabuhan Tanjung Emas ini, kian menebalkan alasan Bupati Witiarso Utomo untuk merealisasikan pembangunan pelabuhan skala internasional di Desa Balong Jepara.

Bupati Witiarso menegaskan, Jepara siap menjadi lokasi perluasan pelabuhan di Jawa Tengah. Berbagai masalah yang membayangi Pelabuhan Tanjung Emas hingga investasi di Jateng yang terus menggeliat, harus dijawab dengan hadirnya infrastruktur dan pelabuhan yang memadai.

"Masalah di Tanjung Emas seperti sedimentasi hingga rob itu perlu breakwater yang membutuhkan dana besar. Selain itu, tantangan banyaknya investasi yang masuk ke Jateng diperlukan perluasan pelabuhan. Jepara siap jadi bagian solusi," ujar Witiarso. 

Saat ini Pemkab Jepara gencar melakukan sejumlah langkah, untuk merealisasikan rencana pembangunan pelabuhan ekspor impor di Desa Balong. Diantaranya membuka kran komunikasi dengan pemerintah pusat dan Pelindo, hingga merangkul calon investor dari luar negeri.

Langkah strategis yang dilakukan Witiarso, diproyeksikan bisa menjadi penopang dana pembangunan pelabuhan yang diperkirakan menelan anggaran Rp 71 triliun ini. 

Upaya itu mulai menunjukkan hasil positif. Sejumlah calon investor dari China, Spanyol hingga India menyatakan ketertarikannya. Bahkan Dubes Spanyol untuk Indonesia Fransisco de Asis Aguilera Aranda, juga sudah meninjau calon lokasi pelabuhan internasional di Jepara.

Witiarso menambahkan, perluasan lokasi pelabuhan di Jateng memang dibutuhkan. Sebab Jateng harus memiliki sejumlah pelabuhan besar untuk mendongkrak daya saing, agar tak kalah dengan provinsi lain di Indonesia. 

Upaya itu penting dilakukan, sebab berdasar informasi yang diterima Witiarso menyebut bahwa sejumlah investor sudah menyampaikan rencana terkait distribusi barang hasil produksinya yang memang membutuhkan akses pelabuhan yang andal.

"Kami siap mengurai persoalan pelabuhan Tanjung Emas dengan membuat pelabuhan di Jepara," tukas Witiarso Utomo.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber:

Berita Terkait