Bermain di Saluran Irigasi, 2 Bocah Temukan Jasad Mbah Warsito Terbujur Kaku

Bermain di Saluran Irigasi, 2 Bocah Temukan Jasad Mbah Warsito Terbujur Kaku

EVAKUASI : Tim Inavis Polres Semarang saat mengevakuasi jasad Mbah Warsito dari Saluran Irigasi. Foto : Ist/ Erna Yunus Basri--

SEMARANG, diswayjateng.com - Dua bocah laki-laki tak sengaja menemukan seorang jasad pria tua terbujur kaku di saluran irigasi Dusun Krajan, Desa Tempuran, Kecamatan Bringin, Kabupaten Semarang. 

Penemuan ini sontak mengejutkan warga setempat. Polisi yang menerima pengaduan, langsung mendatangi tempat penemuan jenazah.

Penemuan jenazah ini dibenarkan Kapolsek Bringin AKP Sudaryono SH MH, yang mendatangi lokasi penemuan. 

Kepada wartawan saat dikonfirmasi Jum'at 12 Desember 2025, Kapolsek menyebutkan kedua bocah yang menemukan jenazah masing-masing, Gibran (9) dan Jati (10). "Kedua anak ini bertempat tinggal tak jauh dari saluran irigasi," ungkap Kapolsek. 

Diterangkan Kapolsek, kedua anak ini awalnya melihat tubuh seseorang tersangkut di aliran air. 



Temuan tersebut langsung mereka sampaikan kepada orang tua dan kemudian dilaporkan ke perangkat desa dan Polsek Bringin. 
Polsek Bringin yang menerima informasi langsung melakukan pengecekan didampingi para saksi dan perangkat desa.

Bahkan, terlihat pula Tim Polsek Bringin bersama Inafis Polres Semarang, Puskesmas Bringin, serta unsur Pemerintah Kecamatan dan TNI mendatangi lokasi untuk melakukan pemeriksaan awal.

"Saat dicek, memang benar ditemukan seorang laki-laki dalam kondisi meninggal dunia," jelasnya.

Belakangan diketahui, jasad pria yang tersangkut di saluran air bernama Mbah Wasita (70), seorang petani asal Dsn Cokohan, Desa Ngombak, Kecamatan  Kedungjati, Kabupaten Grobogan. 

Dan berdasarkan laporan keluarga ditambah informasi warga, korban sebelumnya dilaporkan meninggalkan rumah sejak hujan deras yang terjadi pada Selasa 9 Desember 2025.

"Menurut keterangan tetangga korban yang sempat bertemu, menyampaikan bahwa korban rencana hendak ke daerah Bancak," papat Kapolsek.

Dari hasil pemeriksaan awal tim medis di RSUD Salatiga, tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban. 

Tim medis memastikan, jika kondisi jenazah menunjukkan tanda-tanda kematian yang sudah berlangsung sekitar tiga hingga empat hari. 

Sementara, beberapa hari sebelum penemuan jenazah ini AKP Sudaryono meyampaikan jika warga nyemoh terlebih dahulu menemukan sepeda motor milik korban jenis Honda Supra Fit bernomor polisi H 2375 EG di dalam saluran irigasi sawah Ds Nyemoh, Kec. Bringin dengan lebar 1 meter, dalam 1,5 meter. 

Sampai akhirnya ditemukan kesimpulan, jika dari jarak kendaraan ditemukan dengan lokasi penemuan korban sekitar kurang lebih 3 Km mengarah pada dugaan Mbah Wasita terjatuh ke saluran air saat hujan deras, lalu terbawa arus hingga lokasi penemuan. 

Dari hasil pemeriksaan awal dr. Iffan Indra dari Puskesmas Bringin, pada tubuh korban tidak ditemukan tanda tanda kekerasan. 

"Dan korban meninggal diduga akibat terjatuh kedalam parit dan terseret arus yang deras," imbuhnya. 

Setelah proses identifikasi selesai, jenazah langsung diserahkan kepada keluarga untuk dimakamkan sesuai permintaan keluarga menolak dilakukan autopsi, dengan menyertakan surat pernyataan.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: