Antisipasi Bencana, Dana PMI Kecamatan di Kabupaten Semarang Ditambah
DIHADIRI : Momen “Gendu-gendu Rasa” dihadiri oleh perwakilan pengurus PMI kecamatan dan segenap pengurus Kabupaten. Foto : Ist/ Erna Yunus Basri--
SEMARANG - Ketua Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Semarang Djarot Supriyoto menyebutkan akan ada penambahan bantuan dana ke pengurus PMI kecamatan.
Hal ini dilakukan menyusul prakiraan peningkatan cuaca ekstrem akan terjadi di tahuan 2026.
Penegasan ini sampaikan Djarot ditengah “Gendu-gendu Rasa” dihadiri oleh perwakilan pengurus PMI kecamatan dan segenap pengurus Kabupaten.
Acara dimaksudkan sebagai ajang evaluasi kegiatan selama setahun. Selain itu juga untuk menjaring aspirasi dan kebutuhan pengurus di setiap kecamatan.
Disampaikan Djarot, pihaknya
menawarkan adanya penambahan bantuan dana ke pengurus PMI kecamatan.
"Dengan pertimbangan prakiraan, cuaca ekstrem akan terjadi pada tahuan 2026 mendatang. Hanya saja memang para pengurus PMI Kecamatan harus tertib administrasi," ungkapnya.
Bukan tanpa alasan. Menurut dia, hal itu menjadi salah satu bentuk transparansi dan akuntabilitas kinerja PMI secara keseluruhan.
Terkait pelaksanaan bulan dana PMI, Djarot kembali menegaskan prinsip sukarela untuk menghimpun dana masyarakat.
Tercatat, hingga pertengahan November 2025 total dana yang terhimpun mencapai Rp 1 miliar lebih. Seluruh dana terkumpul akan menjadi sumber pembiayaan utama kegiatan PMI.
Sementara, Kepala Bidang SDM, Relawan dan Diklat PMI Kabupaten Semarang Budiyanto menambahkan, PMI Kabupaten Semarang akan melatih 25 tenaga relawan menjadi pelatih bersertifikasi khusus.
Tujuannya untuk menyiagakan tenaga pelatih yang akan bertugas memberikan pendidikan kepalangmerahan yang berkualitas. Termasuk para anggota Palang Merah Remaja (PMR) di sekolah.
"Dalam waktu dekat akan ada program pelatihan bekerja sama dengan PMI Jateng. Pada tahap awal disiapkan 25 lawan untuk ikut sekaligus akan ada pembinaan berkelanjutan bagi para anggota PMR," terangnya.
Menurut Budi, tenaga pelatih kepalangmerahan diperlukan guna menyiapkan kader-kader relawan PMI terutama di tingkat sekolah. Pelatih yang memiliki kualifikasi khusus akan menjadi jaminan timbal balik para lawan.
Dalam pertemuan itu, terungkap sejumlah kendala maupun persoalan yang dihadapi petugas.
Perwakilan PMI Bergas, Romsanah mengeluhkan kendala kesinambungan pelatihan bagi anggota PMR.
Menurutnya, para anggota PMR dapat menjadi kader kepalangmerahan yang mumpuni jika dibekali pengetahuan dan ketrampilan komplit.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:
