Antisipasi PMK Jelang Idul Adha, Dinas Pertanian Semarang Kerahkan Tim Periksa Hewan Kurban

Antisipasi PMK Jelang Idul Adha, Dinas Pertanian Semarang Kerahkan Tim Periksa Hewan Kurban

Kepala Dinas Pertanian Kota Semarang, Shoti'ah--Wahyu Sulistiyawan

SEMARANG, diswayjateng.id - Jelang hari Raya Idul Adha 2025, Dinas Pertanian (Distan) Kota Semarang membentuk tim pengawasan hewan kurban untuk mencegah penyebaran kembali kasus Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) di Kota Semarang.

Dalam kurung dua bulan terakhir, kasus PMK di Kota Semarang saat ini sudah selesai ditangani. Dari sebanyak 66 kasus PMK, 62 kasus sudah sembuh dan  4 kasus tidak bisa diselamatkan.

Kepala Dinas Pertanian Kota Semarang, Shoti'ah menyampaikan, kasus PMK memang sempat merebak di Kota Semarang dan saat ini sudah tertangani.

"Sebelum pelaksanaan kegiatan korban, waktu itu kami masih menyelesaikan beberapa kegiatan terkait dengan pemeriksaan dan pengobatan PMK. Alhamdulillah dua bulan terakhir ini kasus PMK di Kota Semarang sudah tidak ada," terangnya kepada diswayjateng.id, Senin 19 Mei 2025.

BACA JUGA:Juru Sembeli Halal Beri Bimtek Manajemen Pengelolaan Hewan Kurban

BACA JUGA:Jelang Idul Adha, Pekalongan Perketat Razia Hewan Kurban dan Gelar Pelatihan Juleha

Kasus PMK di Kota Semarang sendiri terdapat di Kecamatan Tembalang berjumlah 4 ekor, Kecamatan Banyumanik sebanyak 36 ekor, Mijen 14 ekor dan Gunungpati 8 ekor dan yang tidak bisa diselamatkan 4 ekor.

Untuk mencegah penyebaran kembali penyakit PMK di Kota Semarang, Distan Kota Semarang mengerahkan tim pengawasan hewan kurban yang melibatkan sejumlah dokter hewan dan paramedik untuk diterjunkan ke sejumlah pedagang hewan kurban.

"Saat ini memang sudah banyak apa pedagang yang sudah membuka lapak, sehingga  kami harus segera melakukan pemantauan dan pemeriksaan hewan kurban di tempat penjualan," terangnya.

Meskipun kasus PMK di Kota Semarang sudah tidak ada, Shoti'ah dan jajarannya akan tetap memonitoring, memantau dan memeriksa hewan kurban sehingga itu layak untuk dikonsumsi.

"Kami tetap monitoring, pemantauan dan pemeriksaan sehingga harapan kami, nanti hewan korban yang ini memang layak dipilih menjadi hewan kurban. Sehingga para warga aman menerima dagingnya untuk dikonsumsi," jelasnya.

Selain melakukan pemantauan hewan kurban ditingkat penjual, Distan Kota Semarang juga akan melakukan pemeriksaan sebelum dan setelah penyembelihan.

Untuk mencegah munculnya kembali penyakit PMK, Distan sudah melakukan vaksinasi sejak Desember 2024 lalu hingga 6 Mei 2025.

"Kami sudah melakukan vaksin mulai Desember 2024 dan terakhir 6 Mei 2025 kemarin. Kita menunggu instruksi dari Kementerian Pertanian, karena kami juga mendapat alokasi sehingga harapan kami nanti masih mendapatkan alokasi vaksin kembali," terangnya.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber:

Berita Terkait