Dari Dana APBD, Pemkot Semarang Anggarkan Beli 5 Sapi Limosin untuk Kurban Idul Adha 2025

Dari Dana APBD, Pemkot Semarang Anggarkan Beli 5 Sapi Limosin untuk Kurban Idul Adha 2025

Pemkot Semarang anggarkan lima sapi jenis Limosin untuk kurban Idul Adha 2025.--Wahyu Sulistiyawan

SEMARANG, diswayjateng.id - Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang berencana akan membeli lima ekor sapi jenis Limosin dengan anggaran APBD 2025 yang rencana akan dipotong di 4 lokasi.

Pemotongan hewan kurban dari Pemkot Semarang rencana akan diserahkan di beberapa titik seperti Masjid Agung Semarang sebanyak 2 ekor, Masjid Baiturahman 1 ekor, Masjid Agung Jawa Tengah 1 ekor dan Balai Kota Semarang 1 ekor.

Salah satu Staf Bagian Kesra Sekretaris Daerah (Setda) Kota Semarang, Kusminanto mengatakan kriteria jenis sapi yang diinginkan Pemkot Semarang berupa Limosin dengan kisaran harga Rp73 juta.

"Kita saat ini sedang melakukan survei, dan sudah 4 tempat yang kita kunjungi yakni Boyolali, Ngampel, Salatiga, Plamongan dan terakhir di peternakan dan penggemukan hewan kurban Berkah Beef Mas milik Masjid Agung Kauman," terangnya Selasa, 20 Mei 2025.

BACA JUGA:Rahasia Sapi Kurban Cepat Gemuk dan Sehat, Ridwan Berikan Terapi Tradisional dan Jamu di Semarang

BACA JUGA:Dinas Pertanian Kota Semarang Wajibkan SKKH untuk Hewan Kurban, Antisipasi PMK Jelang Idul Adha

Lebih lanjut, ia mengatakan untuk harga di semua tempat untuk jenis sapi Limosin hampir sama.

"Setelah kami survei, hampir rata-rata haganya sama, untuk yang 700 kilogram Rp 40 juta, 800 kilogram Rp45 juta, 900 kilogram Rp55 juta dan yang 1 Ton Rp 80 juta," katanya.

Menambahkan, harga yang ditetapkan oleh Pemkot Semarang itu sudah termasuk PPN. "Jadi harga anggaran APBD sebesar Rp73 juta untuk pembelian sapi ini sudah termasuk Pajak dan lain-lain, jadi tidak bisa lebih dari itu," terangnya.

Pertimbangan khusus lainnya, pedagang atau peternak sapi harus menampilkan di e-katalog sebagai transaksi jual belinya.

BACA JUGA:Antisipasi PMK Jelang Idul Adha, Dinas Pertanian Semarang Kerahkan Tim Periksa Hewan Kurban

"Meskipun harganya murah, tapi kalau tidak ditampilkan di e-katalog juga tidak bisa, kita terbentur oleh ketentuan tersebut," jelasnya.

"Tetap kita harus ada pembanding, tidak bisa di satu tempat langsung kita putuskan dibeli, nanti dipemeriksaan kita juga kena ditanyakan kenapa hanya 1 tempat, makanya kita melakukan survei keberbagai tempat peternakan," tambah Kusminanto.

 

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber:

Berita Terkait