Kondisi Pusat Kesehatan Desa di Kabupaten Tegal Memprihatinkan, Usulkan Pembangunan Gedung Baru

Kondisi Pusat Kesehatan Desa di Kabupaten Tegal Memprihatinkan, Usulkan Pembangunan Gedung Baru

RAKOR - Anggota Komisi IV DPRD Kabupaten Tegal Fatkhurohman, saat rapat koordinasi dengan Organisasi Perangkat Daerah (OPD).Foto: Yeri Noveli/diswayjateng.id ‎--

SLAWI, diswayjateng.id – Kondisi Pusat Kesehatan Desa (PKD) atau Poliklinik Kesehatan Desa di Kabupaten Tegal dinilai memprihatinkan.

Sebagian besar PKD belum memiliki gedung permanen, hanya menempati ruang sempit di balai desa atau fasilitas milik pemerintah desa.

‎Anggota Komisi IV DPRD Kabupaten Tegal Fatkhurohman mengaku prihatin dengan kondisi tersebut. Politikus PDI Perjuangan dari Dapil II yang meliputi Kecamatan Talang, Adiwerna, dan Dukuhturi itu menegaskan bakal mengusulkan pembangunan gedung PKD melalui pokok pikiran pada tahun anggaran 2027 mendatang.

‎“Saya akan mengusulkan pembangunan gedung PKD beserta sarananya. Karena banyak PKD yang tidak memiliki ruang memadai. Padahal, keberadaan PKD sangat membantu kesehatan masyarakat,” ujarnya.

BACA JUGA:Anggota DPRD Kabupaten Tegal Soroti Masalah Penerimaan Murid Baru

BACA JUGA:Fraksi PKS DPRD Kabupaten Tegal Dorong Sinergi Penanggulangan Bencana

‎Menurutnya, PKD memiliki peran strategis dalam pelayanan kesehatan dasar di tingkat desa. Selain melayani pemeriksaan kesehatan sederhana, PKD juga berfungsi sebagai pusat pengembangan desa siaga, promosi kesehatan, hingga upaya preventif dan kuratif. PKD bahkan menjadi wadah pemberdayaan masyarakat dalam meningkatkan kesadaran hidup sehat.

‎Untuk tahap awal, Fatkhurohman berencana mendorong pembangunan gedung PKD di Desa Cangkring, Kecamatan Talang, Kabupaten Tegal. Setelah itu, ia berharap program serupa bisa diperluas ke desa-desa lain.

‎Tak hanya PKD, ia juga menekankan pentingnya mengoptimalkan Puskesmas Pembantu (Pustu) di tiap desa. Menurutnya, Pustu memiliki peran vital dalam memperluas akses layanan kesehatan masyarakat desa.

‎“Saya berharap Pustu di tiap desa bisa difungsikan secara maksimal. Dengan begitu, pelayanan kesehatan masyarakat di tingkat desa bisa lebih merata,” pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: