Rampung, Journalism Fellowship on CSR 2025 Torehkan Rekor Baru
Penutupan Journalism Fellowship on CSR 2025 di rumah Batik TBIG , Kamis 15 Mei 2025--IST
Direktur GWPP, Nurcholis MA Basyari, menyebut JFC 2025 ini sebagai angkatan paling berwarna dan menantang sepanjang sejarah penyelenggaraan fellowship jurnalistik GWPP.
Pertama kalinya, materi pelatihan jurnalistik mencakup empat sektor utama CSR: pendidikan, kesehatan, sosial-budaya, dan lingkungan.
Kedua, TBIG dan GWPP berhasil mengatasi kendala operasional untuk menjangkau peserta dari daerah tertinggal, terdepan, dan terluar (3T), termasuk Kaimana, Papua Barat.
Ketiga, peserta JFC 2025 bukan hanya wartawan, tetapi juga mahasiswa kreatif yang mengelola kanal media digital.
“Kami ingin membentuk wartawan masa depan yang profesional, peka sosial, dan paham etika,” ucap Nurcholis yang juga Asesor UKW dan Ahli Pers Dewan Pers.
Tak hanya itu, semua peserta lulus tanpa ada yang di-drop out—rekor langka yang menunjukkan betapa serius dan disiplinnya pelatihan ini.
Selama satu bulan penuh, peserta mengikuti pelatihan daring dan luring, tanpa cuti dari pekerjaan utama mereka.
Hasilnya, 194 karya jurnalistik berhasil diproduksi, mencakup berita cepat, feature mendalam, hingga artikel opini.
“JFC ini bukan pelatihan ecek-ecek, tapi program peningkatan kapasitas dan integritas,” tegas Nurcholis.
Ketika CSR Jadi Isu Layak Liput
Bagi mentor pelatihan, Jamalul Insan dan Frans Surdiasis, wartawan punya posisi strategis dalam mengarusutamakan isu CSR dalam pemberitaan.
“CSR dan media sama-sama bekerja untuk masyarakat, jadi wajar jika CSR menjadi konten utama media,” ujar Frans, yang juga dosen Ilmu Komunikasi Unika Atmajaya Jakarta.
Senada, akademisi komunikasi Eduard Depari menegaskan bahwa CSR bukan sekadar alat branding, tapi upaya perusahaan membangun legitimasi sosial dan kepercayaan publik.
“Media berperan penting mengidentifikasi dan menyuarakan CSR yang relevan dengan kebutuhan masyarakat,” ujarnya.
Dengan begitu, relasi antara media dan perusahaan tak hanya transaksional, tapi transformatif.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:
