PEKALONGAN, diswayjateng.com - Perlintasan kereta api tanpa palang pintu di KM 98+300, tepatnya di Dukuh Kendayaan, Desa Tengeng Wetan, Kecamatan Siwalan, Kabupaten Pekalongan ditutup oleh PT. KAI, Selasa 30 Desember 2025.
Perlintasan rel kereta itu dipasang portal besi agar tidak lagi dilintasi kendaraan, khususnya sepeda motor.
Penutupan ini dilakukan sehari setelah 3 orang tewas tertabrak di lokasi tersebut pada Senin 29 Desember 2025, sekaligus upaya meningkatkan keselamatan pengguna jalan di titik rawan kecelakaan tersebut.
Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Pekalongan, Agus Purwanto, mengatakan langkah penutupan diambil demi mencegah terulangnya kecelakaan di lokasi tersebut.
“Penutupan ini kan kebetulan masih dalam rangkaian Operasi Lilin Nataru ya. Sekaligus untuk meningkatkan keselamatan pengguna jalan. Jadi alangkah baiknya ditutup permanen hari ini,” ujarnya.
Meski demikian, Agus menjelaskan penutupan tersebut masih bersifat sementara hingga masa libur Lebaran mendatang. Menurutnya, PT KAI tetap membuka peluang jika perlintasan akan dibuka kembali, dengan catatan ada permintaan dari masyarakat maupun pemerintah desa setempat dan disertai komitmen penjagaan.
“Akan bisa dibuka, tapi syaratnya ya itu, harus ada komitmen dari pemdes untuk melakukan penjagaan. Minimal sampai libur Lebaran kita kaji lagi,” katanya.
Selama masa penutupan, masyarakat diminta untuk memahami dan mengikuti rekayasa lalu lintas yang telah ditetapkan. Pengguna jalan diarahkan untuk melewati perlintasan lain yang jaraknya sekitar setengah kilometer di sebelah timur lokasi.
“Jadi terpaksa aksesnya harus memutar dulu,” tambah Agus.
Sementara itu, Kepala Desa Tengeng Wetan, Rochmat, melalui sambungan telepon terpisah, menyampaikan bahwa sebelumnya tidak pernah terjadi kecelakaan warga tertemper kereta di perlintasan tersebut. Jalan itu selama ini kerap dimanfaatkan warga untuk mempersingkat waktu tempuh.
“Di lokasi, baru ini terjadi makan korban. Biasanya memang ada penjaga. Saat kejadian penjaga sakit, kondisi hujan juga,” ungkapnya.
Ia menambahkan, tiga korban yang meninggal dunia merupakan warga setempat yang baru saja pulang dari pasar menuju rumah.
“Semalam langsung dimakamkan ketiganya,” ucapnya.
Meski merupakan warga Desa Tengeng Wetan, Rochmat menyebut para korban sudah lama merantau ke Banjarnegara. Kedatangan mereka ke desa tersebut karena ada acara keluarga.
Sebelumnya diberitakan, kecelakaan maut terjadi di jalur kereta api tanpa palang pintu di KM 98+300 antara Stasiun Sragi–Pekalongan, tepatnya di Dukuh Kendayaan, Desa Tengeng Wetan, Kecamatan Siwalan, Kabupaten Pekalongan, pada Senin (29/12/2025) sore. Sebuah sepeda motor matic yang ditumpangi seorang ibu bersama dua anaknya tertemper Kereta Api (KA) Harina pada Senin (28/12/2025) sekitar pukul 15.14 WIB. Saat kejadian, hujan deras mengguyur lokasi dan ketiga korban tewas di tempat.