300 KPM PKH di Kendal Resmi Lulus Graduasi, Wamensos Apresiasi Kemandirian Warga

Selasa 30-11--0001,00:00 WIB
Reporter : Umar Dani
Editor : Wawan Setiawan

KENDAL, diswayjateng.com – Sebanyak 300 Keluarga Penerima Manfaat (KPM) Program Keluarga Harapan (PKH) resmi mengikuti acara Graduasi di Desa Ngesrepbalong, Kabupaten Kendal, Jawa Tengah, Kamis (11/12/2025).

Acara Penutupan Desa Pilot Project Pemberdayaan Masyarakat Menuju Graduasi Bansos 2025 ini dihadiri Wakil Menteri Sosial (Wamensos) Agus Jabo Priyono, Wakil Ketua Komisi E DPRD Jateng Yudi Indras Windarto, Kepala Dinsos Jateng Imam Maskur, dan Kepala Dinsos Kendal Muntoha.

Yang menarik, para KPM tampil menggunakan topi toga layaknya prosesi wisuda, sebagai simbol capaian baru menuju kemandirian ekonomi.

“Pada hari ini kita bisa meluluskan 300 KPM yang selama ini menerima bansos dan telah menyatakan ingin graduasi. Mereka tidak mau menerima bansos lagi, ingin mandiri, dan berdaya,” ujar Agus Jabo.

Ia menjelaskan bahwa para peserta telah menjalankan usaha masing-masing dan kini menyatakan siap lulus serta tidak lagi menjadi penerima bansos. 

“Graduasi ini menjadi capaian penting dari program pemberdayaan yang dijalankan di sembilan desa percontohan,” katanya.

Wamensos menegaskan, 300 KPM tersebut sudah menunjukkan kesiapan penuh untuk mandiri.

 Program percontohan ini merupakan usulan Dinsos Jateng dan Komisi E DPRD Jateng yang mendorong intervensi pemberdayaan pada 1.298 desa dengan jumlah penerima bansos terbesar. 

Karena cakupannya luas, Kemensos bersama Dinsos Jateng dan Komisi E memulai dari sembilan desa untuk membangun model pemberdayaan yang terukur dan dapat direplikasi.

Kesembilan desa tersebut adalah Pesodongan (Wonosobo), Kalisalak (Banyumas), Gambuhan (Pemalang), Wlahar (Brebes), Dimoro (Grobogan), Purwosari (Magelang), Ngesrepbalong (Kendal), Peniron (Kebumen), dan Kepuhsari (Wonogiri). 

Masing-masing desa membentuk 10 Kelompok Usaha Bersama (Kube) dengan modal usaha Rp20 juta per kelompok dari Dinsos Jateng.

Kemensos juga memberikan intervensi Program Pemberdayaan Sosial Ekonomi (PPSE) sebesar Rp5 juta untuk setiap KPM PKH yang memiliki embrio usaha, disesuaikan dengan potensi lokal. 

Kolaborasi dengan sektor swasta turut diperluas untuk memperkuat pengembangan usaha masyarakat.

“Kemensos menggandeng pihak swasta untuk peningkatan kapasitas di sembilan desa,” kata Agus Jabo. 

Himbara terlibat dalam pemberdayaan usaha di Brebes dan Pemalang, sementara di Banyumas, Kemensos bekerja sama dengan PT MAP untuk mengembangkan kerajinan keranjang oleh warga Desa Kalisalak. 

Kategori :