BBM Terbaru Pertamina Bikin SPBU Tegal Raya Ramai, Penjualan Melejit Jelang Nataru

BBM Terbaru Pertamina Bikin SPBU Tegal Raya Ramai, Penjualan Melejit Jelang Nataru

SALAM MELAYANI - Area Manager Communication, Relations & CSR Pertamina Patra Niaga Regional JBT, Taufiq Kurniawan, saat memberikan salam kepada pengendara yang hendak membeli BBM di SPBU Rest Area Heritage KM 260 B, Jalan Tol Pejagan–Pemalang, Senin (15/1--

SLAWI, diswayjateng.com – Produk BBM terbaru Pertamina, Pertamax Green 95, langsung mencuri perhatian publik, tak terkecuali di Tegal Raya. Sejak diluncurkan di Jawa Tengah dan DIY pada 2025, animo konsumen terhadap BBM beroktan tinggi ini terbilang luar biasa. Di sejumlah SPBU, terutama jalur strategis, Pertamax Green 95 bahkan menjadi buruan para pengendara roda empat.

Area Manager Communication, Relations & CSR Pertamina Patra Niaga Regional JBT, Taufiq Kurniawan, menyebut lonjakan konsumsi Pertamax Green 95 sudah terlihat sejak awal dibukanya layanan di SPBU Rest Area Heritage KM 260 B, Jalan Tol Pejagan–Pemalang.

“Animonya sangat luar biasa. Sejak dibuka Agustus 2025, penjualan Pertamax Green 95 di Rest Area KM 260 B sudah mencapai sekitar 56 ribu liter hingga sekarang,” kata Taufiq saat mengecek langsung SPBU tersebut, Senin (15/12/2025) siang.

Tak berhenti di situ, Pertamina memprediksi konsumsi BBM terbaru Pertamina Pertamax Green 95 bakal melonjak tajam pada momen Natal 2025 dan Tahun Baru 2026 (Nataru). Kenaikannya diperkirakan mencapai 20 persen di seluruh outlet Pertamax Green wilayah Jateng dan DIY.

“Khusus di Tegal Raya, yang saat ini dilayani di dua SPBU, yakni Rest Area KM 260 B dan SPBU Slawi, Kabupaten Tegal, konsumsi pada periode Nataru diprediksi bisa menembus 24 ribu liter, mulai 15 Desember 2025 hingga awal Januari 2026,” paparnya.

Menariknya, tingginya minat terhadap Pertamax Green 95 di luar dugaan Pertamina. Pasalnya, mayoritas konsumen yang kini beralih justru berasal dari pengguna Pertalite.

“Ini tidak disangka sebelumnya. Profil konsumennya banyak yang sebelumnya biasa mengisi Pertalite,” ungkap Taufiq.

Di kota-kota besar Jawa Tengah seperti Semarang, tren berbeda justru terlihat. Konsumen Pertamax Green 95 didominasi oleh pengendara ojek online (ojol) yang mengejar performa mesin lebih optimal dan efisiensi bahan bakar.

Secara spesifikasi, Pertamax Green memiliki angka oktan RON 95, lebih tinggi dibanding Pertamax (RON 92) dan Pertalite (RON 90). Harga Pertamax Green pun berada di atas Pertamax, yakni Rp 13.500 per liter, sementara Pertamax RON 92 saat ini dibanderol Rp 12.750 per liter.

“Dengan oktan yang lebih tinggi, performa kendaraan lebih maksimal dan emisinya juga lebih ramah lingkungan. Memang harganya lebih tinggi, tapi banyak konsumen merasakan lebih irit,” ujar Taufiq.

Ia menambahkan, efek optimal Pertamax Green 95 tidak selalu langsung terasa dalam satu atau dua hari pemakaian. Mesin kendaraan perlu adaptasi, terutama bagi yang sebelumnya terbiasa menggunakan BBM beroktan rendah.

“Kalau sudah rutin menggunakan Pertamax Green, baru terasa bedanya. Mesin jadi lebih halus dan responsif,” terangnya.

Sementara itu, Sales Area Manager Retail Tegal PT Pertamina Patra Niaga, Aris Irmi, mengakui tingginya minat masyarakat Tegal dan sekitarnya terhadap Pertamax Green 95.

“Peminatnya cukup tinggi. Ke depan, kami berharap bisa melakukan ekspansi outlet, tidak hanya di Kabupaten Tegal dan Brebes, tapi juga ke wilayah lain,” kata Aris.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: