Tak Hanya Mengandalkan APBD, Pemanfaatan Dana CSR Perlu Guna Mendukung Program Pembangunan
ARAHAN : Wali Kota Salatiga Robby Hernawan saat memberikan arahan kepada sejumlah Kepala OPD dilingkungan Pemkot Salatiga. Foto : ist/Erna Yunus Basri--
SEMARANG - Wali Kota Salatiga Robby Hernawan menekankan pentingnya inovasi dan pemanfaatan dana Corporate Social Responsibility (CSR) dari berbagai pihak guna mendukung program pembangunan.
Termasuk, mewujudkan Selasar Kartini sebagai Pusat Literasi Kota di Salatiga.
Hal ini diungkap Wali Kota saat memimpin kegiatan Coffee Morning bersama Kepala OPD di lingkungan Pemkot Salatiga, Senin 15 Desember 2025.
Disampaikan Wali Kota, pemanfaatan dana CSR termasuk dunia usaha dan pelaku industri di Kota Salatiga juga penting selain mengandalkan APBD.
"Salah satu upaya mewujudkan Selasar Kartini sebagai Pusat Literasi Kota di Salatiga pemanfaatan dana CSR termasuk dunia usaha dan pelaku industri di Kota Salatiga," ungkapnya.
Wali Kota juga mendorong kolaborasi lintas OPD, termasuk Dinas Lingkungan Hidup, Dinas PUPR, Diskominfo, serta Bappeda, untuk bersama-sama.
Menurut dia, tidak semua harus bergantung pada anggaran.
"Dengan inovasi dan kolaborasi, banyak hal bisa terwujud," tambahnya.
Lebih lanjut, Wali Kota berharap Selasar Kartini nantinya berkembang menjadi destinasi wisata literasi dan kearsipan yang nyaman dan menarik, termasuk penyediaan perpustakaan ramah anak sebagai ruang interaksi keluarga.
Ia optimistis bahwa pada tahun 2026 Selasar Kartini dapat menjadi pusat aktivitas literasi yang hidup dan membanggakan Kota Salatiga.
Dalam kesempatan tersebut, Robby juga menekankan pentingnya penguatan literasi di seluruh layanan publik.
Ia menginstruksikan agar setiap fasilitas pelayanan publik, seperti puskesmas, rumah sakit, perbankan, hingga pusat perbelanjaan, memiliki perpustakaan atau minimal pojok baca. Upaya ini diharapkan mulai digerakkan secara masif pada tahun 2026.
Selain itu, Wali Kota juga mendorong pengaktifan program donasi buku di ruang-ruang publik dengan menyediakan kotak donasi buku yang representatif.
"Banyak masyarakat Salatiga yang memiliki minat baca tinggi dan dapat berkontribusi melalui sumbangan buku layak baca," tandasnya.
Tak kalah penting, Robby menegaskan bahwa setiap sekolah di Kota Salatiga harus memiliki perpustakaan yang layak guna menanamkan budaya membaca sejak dini.
Kebiasaan membaca harus dibangun melalui inovasi layanan perpustakaan yang menarik dan sesuai dengan perkembangan generasi muda.
Pengembangan Selasar Kartini sebagai pusat literasi merupakan inovasi strategis yang dapat menjadi pembeda Kota Salatiga dengan daerah lain.
"Saya yakin ini akan menjadi inovasi besar Kota Salatiga di bidang literasi, sekaligus kebanggaan bersama," pungkas Robby.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber: