“Hasil keranjang dari Kalisalak ini bahkan diekspor ke Amerika,” ujarnya.
Ia menambahkan bahwa keberhasilan 300 KPM PKH ini membuktikan efektivitas pendekatan pemberdayaan dalam mempercepat pengurangan kemiskinan.
Capaian tersebut sejalan dengan arahan Presiden Prabowo untuk menuntaskan kemiskinan ekstrem menjadi 0 persen pada 2026.
Untuk percepatan graduasi, Kemensos menyiapkan dua skema:
pertama, setiap pendamping PKH ditargetkan mampu menggraduasi 10 KPM per tahun;
kedua, pembangunan kampung-kampung berdaya melalui kolaborasi lintas sektor.
“Ini contoh nyata dari apa yang diperintahkan Presiden agar masyarakat segera keluar dari kemiskinan,” kata Agus Jabo.
Bupati Kendal Dyah Kartika Permanasari turut mengapresiasi program ini.
“Graduasi kemiskinan merupakan program Kemensos yang sangat bermanfaat untuk melepaskan ketergantungan masyarakat dari bansos melalui pembangunan ekosistem sosial ekonomi,” ujarnya.
Sementara itu, Jamilah (56), salah satu KPM dari Desa Gambuhan, mengaku bersyukur telah lulus graduasi.
Kini ia bisa berpenghasilan hingga Rp3,5 juta per bulan dari usaha ternak kambing.
“Alhamdulillah ada kemajuan. Bansos biar untuk yang lain, gantian ya. Kasihan yang belum menerima,” katanya.