BATANG, diswayjateng.com — Untuk mengejar perkembangan wilayah sekitar Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Industropolis Batang di tengah Penurunan Transfer Ke Daerah (TKD), Pemerintah Kabupaten Batang bekerja keras mencari alternatif pendanaan dari pusat. Pemkab Batang serbu APBN ajukan 11 usulan prioritas.
Kepala Bapperida Batang, Bagus Pambudi, menyebut TKD Batang menjadi alasan kuat daerah bergerak cepat mengusulkan belasan proyek infrastruktur vital sejak awal 2025.
Bagus membeberkan bahwa TKD Batang menurun cukup signifikan sehingga daerah harus lincah menjemput peluang belanja Kementerian/Lembaga yang kini jauh meningkat.
"TKD Batang bukan lagi satu-satunya tulang punggung pembiayaan, karena pemerintah pusat membuka ruang besar melalui Inpres Jalan Daerah (IJD) dan Inpres Ketahanan Pangan (IKP),"jelasnya, Rabu 3 Desember 2025.
Karena itu, sejak awal tahun, Pemkab mengajukan 11 proyek strategis yang diharapkan masuk prioritas pendanaan pusat karena terkait Proyek Strategis Nasional (PSN) KEK Industropolis Batang.
“Pusat pertumbuhan ekonomi baru itu nanti berada di kawasan perkotaan Gringsing, maka semua prasyarat infrastrukturnya harus kita siapkan dari sekarang,” ujar Bagus.
Ia menyebut, total ada 11 usulan yang telah masuk melalui revisi Perpres 106/2022 yang secara langsung menopang Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) dan pengembangan wilayah baru.
“Ini bukan sekadar daftar proyek, tapi fondasi percepatan pertumbuhan Batang dalam lima hingga sepuluh tahun ke depan,” tegasnya.
11 Usulan Besar Pemkab Batang ke Pemerintah Pusat
Pemkab Batang mengajukan daftar panjang kebutuhan pembangunan yang mencakup jalan, air baku, pendidikan vokasi, hingga penataan pesisir.
Bagus merinci satu per satu sebagai berikut:
- Akses jalan Pantura–KEK dari sisi Wuni dan Banyuputih.
- Pembangunan Bendungan Kedung Langgar untuk suplai air ke KEK dan permukiman penyangga.
- Pengembangan perkotaan Gringsing.
- Pembangunan Politeknik berbasis saintek.
- TOD Krengseng termasuk pembangunan stasiun komuter baru.
- Pembangunan rumah susun luar kawasan KEK.
- Pembangunan TPST Sentul (sudah memperoleh anggaran).
- Pengadaan angkutan pekerja atau shuttle karyawan KEK.
- Pembangunan Balai Pelatihan Kerja.
- SPAM IKK Banyuputih.
- Penataan kawasan pemukiman pesisir dan pencegahan abrasi.
“Semua ini kita ajukan untuk mempercepat pertumbuhan sekaligus memastikan KEK tak berdiri sendirian tanpa dukungan daerah,” kata Bagus.
Selain 11 usulan itu, Pemkab juga mendorong proposal khusus irigasi ke Kementerian Pertanian dan Kementerian PUPR.
“Kami banyak mengirim proposal rehabilitasi irigasi karena IKP membuka peluang APBN membiayai semua jaringan, dari primer hingga tersier,” ujarnya.
Pemkab juga mengusulkan rehabilitasi puluhan gedung SD dan SMP yang hingga kini masih menunggu kepastian dari kementerian terkait.
Tak berhenti di situ, Bapperida mengajukan perbaikan Puskesmas Tersono dan Puskesmas Banyuputih melalui DAK kesehatan.